VI

1.5K 132 11
                                    

Hallo cimol-cimol Bunay, apa kabar?
Pada sehat kan? Jaga kesehatan terus ya..
Happy reading..

Diana menatap Castell yang berada di depannya, kaki Diana melangkah memasuki Castell itu dengan tanpa sadar. Entah apa yang membuat Diana melangkah ke dalam Castell itu.

Memasuki lorong Castell mata Diana dimanjakan dengan interior design yang mewah, 'ternyata didalam Castell ini tidak seseram dari luarnya'

Warna emas dengan dengan interior khas abad pertengahan membuat Diana semakin terbawa untuk semakin memasuki Castell.

Lampu-lampu kristal yang menghiasi langit-langit menambah kesan mewah, belum lagi dengan patung-patung yang sengaja di pajang pada dinding atas Castell membuat Diana semakin terkagum.

Smakin jauh Diana masuk ke dalam Castel, dia mulai merasakan ada hawa yang tidak nyaman di dalam Castel tersebut.

Tubuhnya menegang kala melihat bayang yang berlari kearahnya.

Keringat dingin mulai bercucuran, jantung Diana berdetak lebih cepat dari biasanya.

Semakin cepat Diana berlari, semakin cepat pula bayangan itu mengejarnya.

Hingga tepat di depan pintu Diana berhenti berlari, bayangan itu pun juga menghilang bersama dengan sinar bulan yang mengenai dirinya.

"Huh.. apa itu tadi?" Guman Diana dengan nafas yang terengah-engah.

Tangan Diana terulur untuk membuka pintu di depannya itu, kakinya melangkah memasuki sebuah ruangan yang di dalamnya ternyata hanyalah sebuah kamar.

Mata Diana berkilat tajam, melihat setiap sudut kamar dengan tatapan waspada.

"Siapa kau?" Suara dingin nan berat itu mengejutkan Diana.

Diana menoleh ke sumber suara, di tatapnya si pelaku dengan tatapan tajam.

"Seharusnya aku yang bertanya, siapa kau? Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Diana

"Mengapa berbalik bertanya? Apakah salah jika aku berasa di Castel milikku sendiri hmm?"

Diana dapat melihat iris emas dari laki-laki yang berada di depannya itu, Diana mengakui bahwa dia cukup tampan.

Kulit putih pucat, surai putih yang agak berantakan dengan iris emas yang bersinar.

'indahnya ciptaanmu Tuhan '

"Terpesona hmm?" Laki-laki itu berjalan kearah Diana dan mencoba memojokkannya.

"Ma..mau apa kau?"

"Bukankah sangat tidak sopan, masuk ke Castel seseorang tanpa adanya izin? Terlebih lagi masuk kedalam kamar seorang laki-laki" Dia memojokkan Diana hingga punggung Diana menyentuh tembok

"Aku kira Castel itu adalah Castel tua" lirih Diana dengan wajah yang menunduk, menghindari kontak mata dengan laki-laki di depannya.

"Lalu kenapa?" Laki-laki itu mengangkat daku Diana agar Diana menatap matanya.

"Aku hanya penasaran"

"Kurangi rasa penasaranku itu nona kecil, atau kamu akan dalam bahaya"

Diana menatap manik emas yang juga menatapnya itu, mata yang meneduhkan membuat Diana ingin melihatnya selalu.

"Jangan panggil aku Nona kecil, aku tidak sekecil itu"

Dia menatap remeh Diana,"Benarkah? Berapa usiamu? 9 tahun atau 10 tahun?"

Diana menatap nyalang laki-laki di depannya itu, tanpa berperasaan tangan mungilnya menjambak surai putihnya.

"Enak saja, asal kau tau umurku sudah 12 tahun"

"Akh, kau lebih kecil dari anak seusiamu" dia meringis mencoba melepaskan tangan Diana dari rambutnya.

"Tapi bukan berarti umurku lebih muda" Diana menguatkan jambakan pada rambutnya.

"Akh, baik.. baik, maafkan aku. Bisa kah kau lepaskan ini, kau mau aku botak hah?"

Diana melepaskan jambakannya lalu menatap datar dia, "siapa namamu?"

"Charles, Charles Darwin De' Antonius."

Diana mengangguk kecil, otaknya belum menyadari laki-laki itu.

"Oh.. HAH?"

"Sssh, bisa kah kau tidak berteriak nona?" King Charles mengusap telinganya yang berdengung.

"Kau bilang dirimu adalah Charles Darwin De' Antonius? Raja dari kerajaan Antonius?"

"Kenapa memang?"

Diana mendorong King Charles pelan lalu membungkukkan badannya memberi hormat, "Hormat saya untuk matahari dari Antonius, maafkan kesalahan saya tadi"

"Setelah aku memberitahukan namamu kenapa kau malah bersiap formal, bersikaplah seperti tadi" balas king Charles.

"Tidak bisa, anda adalah seorang raja, berbeda dengan saya yang.."

"Yang hanya anak dari Duke Fraincesenoir, Duke dari kerajaan sebrang. Itukan yang kau katakan" King Charles memotong perkataan Diana dengan cepat.

"A.. apa maksud anda? Saya hanyalah seorang petualang biasa" elak Diana

"Kau pikir aku bodoh? Rambut perak adalah ciri khas keluarga Fraincesenoir. Belum lagi rumor tentang Lady Fraincesenoir yang melarikan diri"

Diana tidak dapat mengelak lagi, dirinya juga salah tidak merubah warna rambutnya terlebih dahulu.

"Sekarang apa pembelaanmu Nona kecil?"

Diana hanya terdiam, matanya menunduk menghindari tatapan mengintimidasi dari King Charles.

"Saya bisa jelaskan" balas Diana

"Silahkan"
........................................................................

Udah pada vote sama komen kan?

Tumben nih update pagi..

Hehehe, sebenarnya dadakan sih ini bikinnya, emang harus update pagi.

Kenapa coba? Karena hari ini ultah Bunay..

Hore, dan Bunay punya list ultah klo harus update pagi.

Oke see you next part all..

Lady Diana's second life: kehidupan Setelah Kematian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang