03. 결정 : Decision

736 124 10
                                    

﹍⳻᷼⳺﹍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

﹍⳻᷼⳺﹍

Apa sebenarnya hari ini?

Keberuntungan? Nasib buruk? Atau hari yang baru untuk memulai kehidupan yang baru? Sebuah kebebasan?

Tidak. Tidak ada yang seperti itu. Bagi [Name], setiap harinya adalah kehidupan neraka, bukan surgawi yang penuh dengan kenikmatan mata. Namun, apakah kali ini akan benar-benar berbeda setelah dia memutuskan untuk mengikuti perintah tuannya terdahulu, yaitu untuk mengikuti perintah tuan yang baru?

Meskipun tuannya mengatakan bahwa pria itu tidak membuangnya, [Name] tetap merasa dibuang olehnya. [Name] merasa dipermainkan hanya karena dia adalah seorang budak, seorang tawanan di arena pertunjukkan.

Mau protes pun tidak ada gunanya, karena posisinya hanyalah seorang budak. Di mana budak dipandang rendah di mata orang-orang yang lebih tinggi kedudukannya dari budak.

Setelah penjemputan Yoojin di kamar mantan tuannya, [Name] langsung dibawa keluar oleh seorang lelaki tinggi-besar dengan rambut hitam keribo untuk berjalan dengan seorang lelaki yang memakai topi, membuat [Name] berjalan diapit oleh mereka berdua.

Dan selama perjalanan keluar dari gedung, melewati lorong-lorong panjang, tidak ada percakapan. [Name] tidak mempermasalahkan keheningan mereka, karena dia juga tidak terlalu suka berbicara dengan orang asing seperti laki-laki yang ada di hadapannya sekarang.

Entahlah, [Name] merasa tuannya kali ini cukup berbahaya dibalik wajahnya yang ramah. Namun, bagaimanapun juga, beberapa menit yang lalu, mereka bukan lagi orang asing baginya. Mereka telah resmi menjadi bagian dari hidupnya.

Sekali lagi, [Name] menatap punggung Yoojin yang dua sentimeter lebih pendek darinya. Sebenarnya ada banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan oleh [Name] kepada Yoojin.

Mengapa Yoojin memintanya? Apa alasan Yoojin memilihnya? Apa Yoojin membelinya? Apa Yoojin mengajukan sebuah penawaran sampai-sampai mantan tuannya bersedia melepaskan kartu AS-nya?

Sial. Kenapa Yoojin tidak mengatakan sepatah kata pun padanya. Bahkan tidak memberitahukan aturan untuknya.

Lalu bagaimana seharusnya [Name] bertindak jika selama ini Yoojin hanya diam saja? Setidaknya, tolong beritahu satu atau dua hal yang harus dipatuhi oleh [Name] agar ketika dia tiba di sana, [Name] tidak terlalu kaku.

Hei, [Name]. Sekarang dia adalah tuanmu. Apa kau mau digantung, lalu dilempar ke kandang buaya hanya karena kau terlalu banyak bicara?

Baiklah. Jika Yoojin tidak berniat bicara padanya, maka [Name] yang akan bicara terlebih dahulu darinya.

"Tuan," panggil [Name] dengan ragu-ragu. Kakinya perlahan mengikuti langkah ketiga pria yang akan membawanya pergi ke tempat yang akan menjadi 'rumah' barunya.

"Ya? Memanggilku?" tanya Yoojin setengah bergumam seraya menoleh ke belakang, ke arah [Name] yang berjalan tepat di belakangnya.

[Name] sontak berhenti melangkah. Sejenak, [Name] terdiam saat Yoojin memutuskan untuk berbalik, kini mereka saling berhadap-hadapan. [Name] mengangguk, membenarkan kata-kata Yoojin beberapa detik yang lalu.

Շ. THIIEF ⳻⳺ YoojinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang