10. 욕심 : Greed?

638 87 15
                                    

﹍⳻᷼⳺﹍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

﹍⳻᷼⳺﹍

"Ayo kita mandi," ajak Yoojin sesampainya mereka di dalam apartemen.

[Name] melihat-lihat isi ruangan di tempatnya berdiri. Benar-benar luas dan bersih. Semua perabotan tertata sempurna. Terlihat berkelas oleh empat warna yang terlihat kontras. Cokelat, abu tua, hitam dan cream. Mereka hanya datang berdua. Mandeok dan Yoosung hanya mengantar sampai depan lobi.

Mendengar itu, [Name] sontak menoleh ke arah Yoojin yamg berdiri di sampingnya, dengan wajah semerah tomat busuk, dia menjawab heran, "Iya...?"

'Apa maksudnya? Apa dia baru saja mengajakku mandi bersama? Bukankah itu memalukan untuk dilakukan?' pikiran [Name] berkunang-kunang akibat perkataan Yoojin yang terlalu blak-blakan.

"Ada apa? Kau sakit? Wajahmu merah." Yoojin yang ingin menempelkan tangan ke kening [Name], hanya merasakan udara kosong sebab gadis itu menggelengkan kepalanya.

"Tidak. Saya tidak apa-apa, dan saya tidak mandi, tuan."

"Lho, kenapa? Memangnya tidak gerah?" heran Yoojin yang kembali menurunkan tangannya ke sisi tubuh.

"Tapi, mandi bersama...? Bukankah itu terlalu..." gumam [Name].

Beberapa detik kemudian, Yoojin tertawa renyah setelah berhasil memahami gumaman rendah yang keluar dari mulut gadis itu, yang kini menatapnya tak mengerti.

"Kenapa anda tertawa? Anda menggoda saya, ya?"

"Sebenarnya apa yang kau pikirkan, hm?" Yoojin menghentikan tawanya, lalu mengetuk pelan kening [Name]. "Tapi boleh juga. Kau mau mandi bersama saya?"

"Apa?" ucap [Name] setengah sadar.

"Bukankah tadi saya baru saja mendapat tawaran untuk mandi bersama?"

Kedua mata Yoojin menyipit sempurna, senyum puas terpampang di wajah. Entah mengapa, menjahili [Name] menjadi kesenangannya saat ini. Apalagi saat melihat perubahan ekspresi gadis itu yang semakin lama, makin beragam, membuatnya gemas untuk menggodanya.

Ternyata gadisnya memiliki paras yang jauh lebih menawan setiap kali wajah cantiknya menampilkan berbagai ekspresi yang jarang diperlihatkan.

Perubahan yang perlahan-lahan terjadi pada sikap [Name] ini, seperti membuka tumpukan kotak hadiah yang di nanti-nanti. Karena saat membukanya, perasaan hati akan berdebar-debar, lalu pikiran akan dipenuhi tanda tanya, yang berakhir menerka-nerka apa isi di dalamnya, dan apupun hasilnya, perasaan puas akan selalu menyelimuti hati.

Kotak hadiah yang penuh kejutan, pembawa kebahagiaan!

"Saya bercanda. Tidak mungkin saya melakukannya saat kau terpaksa."

[Name] mengrejapkan mata. 'Jadi, kalau aku tidak terpaksa dia mau melakukannya, begitu?'

"Mandilah duluan, saya akan menunggu," lanjut Yoojin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Շ. THIIEF ⳻⳺ YoojinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang