04. 이름 : Nomen

641 117 9
                                    

﹍⳻᷼⳺﹍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

﹍⳻᷼⳺﹍

[Name] memejamkan matanya, mencoba menikmati sensasi dingin yang mencium setiap inci kulitnya. Dia gelisah, pikirannya kacau, rumit seperti benang kusut.

Kejadian kemarin terus memenuhi pikirannya. Mau tidak mau, dia harus mencoba mengingat-ingat kejadian apa yang dimaksud oleh Bo, kejadian yang tampaknya sudah dilupakannya. Juga mengingat sekilas bayangan yang pernah muncul di kepalanya.

'Apa yang sudah terjadi? Kejadian apa yang aku lupakan? Dan siapa orang itu? Apa mereka saling berhubungan?'

"Oi, Dorobō. Buka pintunya!"

Ketukan keras pada pintu, membuat [Name] keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan bathrobes berwarna putih. Dia baru saja selesai mandi setelah terbangun dari tidurnya. Gerah karena semalam, tidak sempat membersihkan diri.

Yoojin tidak mengajaknya berkeliling untuk melihat bagian dalam perusahaan Casino, yang di dalamnya dicat dengan warna emas kekuningan. Dan pernak-perniknya juga memiliki warna yang serupa. Sungguh menyilaukan, tetapi memanjakan mata.

Laki-laki berkacamata bulat itu, langsung membawanya ke salah satu ruangan yang ada di lantai tiga. Di mana isi lorong yang dia lewati saat menuju ruangannya adalah kamar-kamar mewah, tanpa penghuni.

Ini semua membuat [Name] merasa terkejut karena Yoojin memberikan fasilitas yang begitu besar kepada seorang budak sepertinya.

Yah, mungkin saja, Yoojin hanya ingin memberinya sedikit kenyamanan, sebelum dia benar-benar harus menjalani hari-harinya sebagai seorang budak yang sebenarnya.

"Sialan. Oi, Dorobō! Kau tidak mati, kan? Apa yang kau lakukan di dalam sana sampai la--Wow!"

"Ada apa? Bisakah anda menunggu dengan sabar? Dan siapa Dorobō yang anda maksud?" gerutu [Name] yang tidak akan dimengerti oleh Ryuhei, karena laki-laki itu tidak bisa berbahasa Korea.

"Kau...." Ryuhei mendadak kehilangan suaranya. Matanya terang-terangan mengamati penampilan [Name] pagi ini, dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tubuh gadis itu benar-benar basah oleh tetesan air. Dia kemudian menelan air liurnya dengan susah payah.

[Name] melepaskan tangan dari pegangan pintu dan mundur selangkah, menjaga jarak dari tangan laki-laki berambut kuning yang mengepal erat di depan dadanya. Dia mengerutkan dahi saat laki-laki itu dengan sengaja tersenyum aneh sambil menyisir poninya ke belakang menggunakan jari-jarinya.

Kemudian, [Name] balik mengamati penampilan laki-laki itu dari atas sampai bawah.

Laki-laki itu mengenakan jas formal berwarna hitam dengan dasi cokelat. Rambutnya kuning bergaya potongan fulffy. Kulit wajahnya terbilang putih juga sehat, dan perhatian [Name] pun tertuju pada pin berwarna emas yang disematkan di dada kirinya.

Շ. THIIEF ⳻⳺ YoojinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang