02. 도둑 : Thief

1K 136 5
                                    

﹍⳻᷼⳺﹍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

﹍⳻᷼⳺﹍

Dia berdiri gagah-berani, di hadapan ratusan orang yang duduk menonton pertarungan sengit yang terjadi tiga puluh menit lalu.

Gema suara menggelora di sekitar arena pertunjukkan, sorak-sorai yang ditunjukkan untuk kebanggan mereka yang telah berhasil menumbangkan dua puluh jiwa tahanan.

Tangannya terangkat ke atas, meminta mereka mengeraskan suaranya. Dia tersenyum dingin, menatap sosok pria berjanggut putih yang membalas tatapannya tak kalah tegas, namun ada rasa bangga dari sorot matanya itu.

Mereka memanggilnya Thief. Gadis misterius yang satu tahun terakhir ini mencuri perhatian hati semua orang.

Gadis yang pertama kali datang dengan wajah tidak tahu apa-apa, kini sudah menjelma menjadi sosok petarung sejati pertunjukkan. Gadis yang dulu gemetar memegang sebuah senjata, kini tidak ada lagi keraguan untuk menggenggamnya. Gadis yang dulu takut melihat pertumpahan darah, kini tidak ada lagi rasa takut di hatinya.

Dia benar-benar sepenuhnya telah berubah menjadi sosok yang berbeda dari dirinya yang dulu; kurus-kering, kucel, kusam, dan bodoh.

Semua orang bertaruh untuknya. Semua orang mengaguminya. Semua orang mengagung-agungkannya. Thief, si kebanggaan semua orang.

"HIDUP THIEF!"

"THIEF! THIEF! THIEF!"

[Name] mengedarkan mata, mengamati suasana sekitar. Meski semua orang memberinya perhatian, tidak ada perasaan hangat yang terselip di hati gadis itu. Hampa, rasanya benar-benar hampa. Hingga dia tak sengaja bertemu dengan sepasang mata hitam mempesona, dihiasi kaca transparan yang sedari tadi, berdiri diam memperhatikan dirinya.

Laki-laki berjas putih itu menarik seutas senyum, sampai kedua matanya menyipit sempurna.

[Name] mendengus, lantas berbalik meninggalkan arena pertunjukkan, sendirian. Melangkah tegas menuju gerbang besi berkarat yang dulu menjadi tempat pertama kalinya dia melihat hal baru di hidupnya. Tempat di mana dia dipertemukan dengan neraka sesungguhnya.

"Menarik. Aku menginginkannya," gumam laki-laki berkacamata bulat itu.

"Perkenalkan, dia adalah Thief. Kebanggaan kami. Dia sudah membuat bisnisku ramai, bahkan setiap hari bisnisku mengalami kemajuan―meningkat pesat. Dia membawaku pada puncak kesenangan duniawi... haha!"

"Bisakah dia menjadi milik saya? Saya menginginkannya." Laki-laki itu menatap ramah pria tua yang sontak berdiri dari duduknya. Membuat dua laki-laki berjas putih lainnya, yang berdiri di belakangnya, berdiri siaga. Juga dua pengawal pria tua itu yang sama-sama bersikap waspada.

Mereka berdua melempar pandangan. Terdiam cukup lama dengan atmosfer yang berubah tegang. Pria itu lantas tertawa dengan sorot mata yang tak turun dari kehati-hatian.

"Ah, aku senang ternyata anda juga menyukainya. Tapi maaf sekali, tuan Yoo... aku tidak berniat menyerahkannya kepada siapa pun. Dia sangat berarti bagiku," ucap pria itu yang diakhiri senyum sebagai bentuk ketidaksetujuannya terhadap perkataan Yoojin.

Շ. THIIEF ⳻⳺ YoojinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang