↷✦; w e l c o m e ❞
Hari ini, seperti yang dijanjikan Rafael.
Mikaela akan berangkat imunisasi.Rafael memasukkan semua perlengkapan Mikaela kedalam tas gendong yang memang khusus untuk bawa keperluan punya Mikaela.
Di saat Rafael sibuk ngurus keperluan beby mika, mikanya sendiri malah lagi main sama peliharaan barunya yaitu beby tupai yang entah kenapa lengket sama dia.
Angga memantau kegiatan anak majikanya itu, takut kalau kalu tupai itu gigit Mikaela.
"Angga, lo sudah suruh bodyguard lain buat siapin mobil kan? " tanya Rafael sambil memasang gendongan bayi.
"Sudah tuan " kata Angga sambil mengambil alih kedua tupai Mikaela.
Rafael menggangu kepalanya dan mengangkat Mikaela dan memposisikan Mikaela dalam gendongan di depan dada Rafael.
"Jaga rumah " kata Rafael kepada Angga yang sedang memberi makan tupai Mikaela.
Setelah memgetakan itu, Rafael melangkahkan kakinya menuju halaman depan yang sudah ada mobil Lamborghini miliknya.
Rafael masuk kedalam mobil dengan tangab menenteng tas keperluan Mikaela sama Mikaela yang masih di gendongan.
Rafael mengemudi dengan Mikaela yang duduk anteng dalam gendongannya, sambil mengemut empeng sama tangan yang megang mainan replika pistol.
"Lo janagn nangis nanti! Awas aja. Kalu kejadian, gue buang lo!! " kata Rafael memcium kepala Mikaela yang beebau wangi.
Mikaela sendiri hanya memutar bola mata malas, sambil mengangkat pistol mainanya ke arah depan kaca mobil.
"Itu enggak ada pelurunya, jadi cuma bunyi aja yang keluar" jelas Rafael saat Mikaela ingin menarik pelatih dan keluar bunyi plup.
Gini kalau Rafael cuma sama Mikaela, dia jadi banyak ngomong.
Mikaela mendengus kesal karena ia kira pistol itu memang bisa menembak.
Saat sampai di rumah rumah sakit, Rafael membawa Mikaela menuju ruang pribadi milik dokter pribadi keluarga Smith.
Brak
"Anak an*ng!! " kaget dokter dan prawat di dalam ruangan tersebut karena Rafael masuk dengan cara menendang pintu.
Mikaela melongok melihat pintu yang di tendang ayahnya hampir lepas dari enselnya.
'Waw! Deddy kau panutan ku Σ(゜゜)' batin Mikaela menepuk tangannya pelan.
"Apa lo bilang? " tanya Rafael tajam kepada dokter pribadinya.
"Hehe Rafael jangan marah gitu" senyum dokter muda tersebut saat tau yang ia umpetin adalah orang yang menjadi pasiennya hari ini.
"Adrian, imunisasi eln" kata Rafael acuh dan duduk di kursi yang tersedia di sana.
Dokter Adrian hanya bisa elus dada dan meminta suster yang ada di Sana untuk menyiapkan keperluan imunisasi anak temannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa Antagonis
RandomVanessa jangan tanya lagi dia lah peran utama dalam cerita ini. Yang mana akan ber transmigrasi kedalam sebuah novel, yang mana di dalamnya berisi genre romantis, penghianatan dan kekecewaan. Dimana pemera utama wanita yang memiliki sifat licik...