[𝕥𝕚𝕘𝕒 𝕓𝕖𝕝𝕒𝕤]

4.9K 410 22
                                    

↷✦; w e l c o m e ❞

Beberapa hari kemudian, lebih tepatnya sudah 1 minggu setelah Mikaela pulang.

Saat ini Rafael, Mikaela, Erick dan Aidan sedang berada di Mall terkenal di kota tersebut.
Tak lupa ada beberapa bodyguard yang mengikuti mereka, walau dalam bentuk penyamaran dan jarak yang agak jauh agar memastikan kenyamanan dari anak-anak tersebut.

Hari ini , adalah hari minggu.
Jadinya Mall agak sedikit padat.

Rafael menuntun anak -anak tersebut menuju toko mainan, karena permintaan Aidan.

Banyak pasang mata yang menatap ke arah Rafael, karena di mata mereka Rafael terlihat seperti seorang berduit.
Bukan hanya Rafael yang di tatap, tapi juga Erick dan Aidan yang terlihat tampan walau masih kecil, dan Mikaela yang berada dalam gendongan Rafael terlihat sangat cantik dan imut walau masih bayi.

'Ganteng banget cowok itu! '

'Iya! Apalagi adek-adeknya '

'Aku mau jadi istri mu mas! '

'Jangan kegatelan ya! Itu suami gue! '

'Ih! Situ yang kegatelan! Ngaku-ngaku suaminya! '

'Emang benar kok! '

'Itu yang bayi, kaya boneka ya! '

'Ia, cantik banget! '

'Kok anak laki-laki berdua itu keliatan dingin sih? '

'Yang di gendong kakak ganteng, laki-laki atau perempuan sih? '

'Iya ya? Bayinya keliatan cantik sama ganteng juga! Tapi penampilannya imut! '

'Iya pakai baju hiu! '

Begitulah kira-kira tanggapan para pengunjung.
Tapi tak di tanggapi oleh keempatnya yang malah serempak memasang wajah datar , bak kulkas berjalan.

"Merepotkan / etkan( merepotkan) / memuakan/ menyebalkan " serempak keempatnya dengan pelan, karena mendengar suara orang kegatelan walau ada yang memuji.

Mereka terus berjalan menuju toko mainan, dan mengabaikan orang-orang yang ingin mendekati mereka, karena ada bodyguard jadi tenang -tenang aja lah.

Sesampainya di tempat mainan dengan semangat 45 , Aidan langsung berlari untuk memilih mainan yang menarik perhatiannya bersama Erick yang mengikuti takut sang adik hilang.

Sedangkan Rafael membawa Mikaela untuk lihat -lihat mainan siapa tau ada yang Mikaela suka.

Manik biru laut Mikaela menatap berbagai mainan, dan tepat pada sebuah rak ada mainan senapan yang mirip dengan bentuk asli namun daya tembak hanya mainan.

Sniper adalah mainan yang menarik minat Mikaela.

"Daddy! " panggil Mikaela sambil menunjuk sniper mainan tersebut dengan semangatnya.

Alis Rafael terangkat sebelah, lalu di tatap nya arah yang di tunjuk Mikaela.
Dapat ia lihat di sana terdapat sebuah senjata mainan di panjang di atas rak berbungkus kotak.

Papa AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang