18. TENTANG PENERBIT MAYOR

148 26 0
                                    

Pemateri : Partikel Atom

Seorang penulis tentu saja ingin sekali karyanya dibaca oleh banyak orang. Dan untuk itu, salah satu caranya adalah dengan menerbitkan karyanya tersebut menjadi bentuk cetak alias buku.

Dalam menerbitkan sebuah buku, seorang penulis dituntut untuk cermat memilih sebuah penerbit. Tujuannya agar bukunya bisa tercetak dengan kualitas bagus, terjual dalam market yang besar, juga royalti yang terbuka dan jelas.

Ada 3 macam penerbitan yang perlu diketahui oleh seorang penulis, yaitu penerbit mayor, penerbit indie, dan self publish. Pada kesempatan kali ini kita akan berbicara sedikit mengenai penerbitan mayor.

Dari ketiga jenis penerbitan tadi, penerbit mayorlah yang sangat banyak diminati oleh para penulis. Kenapa? Karena jenis penerbitan ini berskala besar/nasional. Buku-buku keluaran penerbit mayor bisa dipastikan akan disebar luaskan ke banyak daerah. Baik melalui market place atau toko buku offline seperti Gramedia.

Beberapa contoh penerbit mayor : Gramedia Pustaka Utama, Mizan, Republika, Grasindo, Bentang pustaka, Akad.id, Coconut Books, Loveable, Mediakita, dan masih banyak lagi.

Keunggulan penerbit mayor :

1. Gratis. Segala biaya percetakan ditanggung oleh penerbit.
2. Buku dicetak dalam jumlah banyak. Kisaran 1000-5000 eksemplar dalam sekali cetak.
3. Jaringan penjualan/distribusi yang luas (Offline maupun online).
4. Terbit secara mayor cukup bergengsi di kalangan penulis dan pembaca.
5. Nama penulis akan terpromosi secara otomatis.

Kekurangan penerbit mayor :

1. Seleksi naskah yang lumayan ketat.
2. Antrian naskah yang panjang.
3. Kreatifitas penulis dibatasi. Penulis harus menyesuaikan dengan visi misi penerbit, juga aturan lainnya sesuai yang diinginkan penerbit. Tentunya demi kepentingan penerbitan.
4. Royalti lebih kecil dibanding jenis penerbitan lain. Hanya berkisar 8-10%.

Semoga bermanfaat.🤗

TIPS KEPENULISANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang