7. pindah.

820 67 4
                                        

Dari mulai dia tak menemukan anaknya selama 3 bulan, dan anaknya bilang hanya duduk di sini selama 3 jam, dan juga hal yang semakin ganjal adalah bertemu dengan sosok kakek tua yang memberikan sesuatu pada anaknya, padahal jelas jelas dia tak melihat adanya kakek kakek dan juga Aksa di sekitar sini selama tiga jam lalu. Ini sangat membingungkan. Axxel berpikir keras untuk itu.

Axxel menatap Aksara dengan wajah paniknya saat mengingat sesuatu, apakah anaknya benar benar bertemu dengan dia? Ini tak bisa di biarkan begitu saja, dia itu berbahaya. Axxel tak akan membiarkan Aksara bertemu dengan dia lagi. Dengan cepat Axxel membawa anaknya agar menjauh dari pohon besar itu dan menuju kembali ke rumahnya.

Aksara menatap Ayahnya yang tiba tiba membawanya dengan tergesa gesa, "ayah kenapa?" tanya Aksara bingung.

Sedangkan Axxel tak menyahuti dan tetap berjalan dengan langkah tergesa gesanya. Sungguh, dirinya tak ingin anaknya merasakan hal yang sama dengannya. Ia tak ingin anaknya mengambil resiko terlebih anaknya masih sangat kecil.

OooO

Hari hari yang menegangkan berlalu begitu saja, Aksara sudah di temukan dan keadaan Alifa pun kian membaik saat Aksara di temukan. Axxel menceritakan tentang apa yang terjadi pada Aksara ke istrinya. Namun, tidak untuk kejanggalan yang terjadi. Axxel tak ingin istrinya memikirkan hal itu dan berdampak bagi kesehatannya. Axxel tak ingin Alifa drop lagi.

Axxel mengusulkan untuk pindah rumah karena tak ingin kejadian tadi terulang lagi. Alifa pun menyetujuinya karena cemas akan keadaan kedua anak anaknya nanti akan hilang kembali.

Kini keluarga kecil itu tengah bersiap siap untuk meletakkan barang barang di bagasi mobil di bantu para pelayan.
Alifa yang sendari tadi terus mengoceh tentang barang barang yang harus di bawa oleh suami dan anak anaknya.

"itu jangan lupa boneka Aska di bawa!"

"iya sayang."

"sikat gigi kropi nya kamu jangan Lupa, Xel!"

"i-iya, sstt jangan keras keras,"

Alifa menatap Axxel dengan sinis, "gausah malu malu kalo biasanya malu maluin!" sarkas Alifa membuat Axxel menggerutu kecil.

"Aksa, iket Askara terus masukin koper, Berisik banget!" tintah Alifa jengkel pada Askara anaknya yang sendari tadi rewel meraung raung terus menerus saat mengetahui bahwa mereka akan pindah.

"siap bunda!"

"HUAAA!! GAK MAUUU! ASKA MAUNYA DI SINIII, MAUNYA ASKA DISINI BUNDAAAAAA, ASKA GAK MAU NINGGALIN QUEENN-HMMPP!!" teriakan Askara yang melengkingkan pendengaran membuat si kakak kembarnya, Aksara dengan cepat melakban mulut macam toa pada adiknya itu.

"sudah siap?" tanya Axxel sambil menatap jam tangan yang melingkar di tangan kekarnya.

"ya." sahut Aksara dengan menyeret sebuah koper hitam dengan sekuat tenaga.

"adikmu?" tanya Axxel sambil menatap sebuah koper hitam yang tengah di seret oleh Aksara.

"aman. Udah Aksa masukin ke koper sesuai permintaan bunda. Undah Aksa tali kenceng juga." jelas Aksara sambil menepuk koper hitam itu pelan.

"bagus, nak."

Axxel kini memusatkan perhatiannya pada Alifa yang kini tengah berpelukan pada sang ibundanya. Tersenyum kecil, Axxel perlahan melangkahkan kakinya menuju tempat Alifa berada.

Alterleo TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang