3 : a plan 🔞

3.9K 21 0
                                    

Sthella terus mendesah di antara dua lelaki yang tengah menyetubuhinya dengan brutal. Wajah wanita itu memerah saking merasakan nikmat yang dua lelaki itu berikan untuknya. Sthella merasa dirinya seperti jalang yang haus penis di dalam dirinya, padahal apa yang mereka lakukan padanya tidak lebih dari pelecehan seksual yang sudah lama mereka lakukan padanya berulang kali. Namun sepertinya Sthella mulai terbiasa dan merasa bahwa dirinya sedikit menyukai perannya menjadi boneka sex untuk memuaskan hasrat seksual Avillio dan William.

"Ughh ... Lebih dalam lagi!! " Ucapnya memohon lebih lagi, membuat Avillio dan William semakin bersemangat menghancurkannya lebih dan lebih lagi. Sthella merasakan kegilaan pada dua lubangnya karena penis Avillio dan William secara bergantian terus menghantam titik nikmatnya.

Mereka benar-benar menjadi gila karena sex yang mereka lakukan dengan berani di sekolah, walaupun ini bukan pertama kalinya tapi Sthella masih merasakan debaran jika saja apa yang mereka lakukan akan dilihat orang lain. Jadi Sthella berpikir apa yang akan terjadi nanti jika ada orang yang mempergokinya tengah melakukan sex di sekolah pada jam pelajaran berlangsung. Sthella tidak akan bisa membayangkan betapa nikmatnya menjadi tontonan semua orang.

"Apa yang kamu pikirkan saat kamu memiliki dua penis di sini! " Bisik Avillio merasa bahwa fokus Sthella terbagi. Lelaki itu menghentak dengan kasar sambil meraih bibir Sthella untuk dia cumbu kembali sedangkan William yang masih menyetubuhi Sthella dari belakang merasakan bahwa dia akan berada dipuncaknya. Jadi lelaki itu mencengkram erat pinggang Sthella dan memasukan lebih dalam penisnya ke dalam anal Sthella membuat wanita itu mendongak sambil berteriak karena William menyentuh titik nikmat yang ada di dalam anal miliknya, belum lagi penis Avillio yang berada di vaginanya terus keluar masuk dengan kasar menghancurkan vaginanya.

"Arghhh ... Ahhh ... "

William memejamkan matanya sambil mendongakkan kepalanya ke atas, dia bisa merasakan bahwa seluruh spermanya keluar membasahi lubang anal Sthella.

"Sialan! " Umpat William sambil menarik penisnya dari lubang Sthella tidak lupa lelaki itu sedikit memberinya tamparan sebelum menyingkir dari kegiatan sex Avillio yang belum usai.

Avillio lalu segera membalik tubuh mereka hingga Sthella kini berada di bawahnya setelah William selesai. Dia lalu kembali menyetubuhi Sthella dengan cepat dan memburu puncaknya juga.

"Ahh ... Ughhh ... Pe--pelannnhhhh ... " Lenguh Sthella, wanita itu merasa bahwa dia hampir saja sampai, jadi dia menarik Avillio agar lelaki itu mendekat padanya dan memeluk lelaki itu sambil terus merasakan sentuhannya. Avillio yang tidak tahan lagi dia meraih bibir Sthella dan melumatnya dengan kasar lalu menghantamkan penisnya sebelum akhirnya lelaki itu mengeluarkan sperma miliknya ke dalam vagina Sthella. Begitu pun Sthella, dia juga keluar hampir disaat yang bersamaan dengan Avillio.

Avillio mencabut penisnya dari dalam vagina Sthella, dia lalu meminta rokok pada William dan langsung diberi oleh lelaki itu. Avillio menurunkan pandangannya ke bawah melihat betapa kacaunya Sthella saat ini. Wanita itu berbaring dengan kaki yang masih terbuka lebar dan diantar kaki itu tepatnya di bibir vagina Sthella, Avillio dapat melihat dengan jelas bagaimana sperma miliknya dan William berceceran.

William melihat ke arah jam tangannya, lalu dia berbisik pada Avillio bahwa mereka bahkan melewatkan pelajaran terakhir hari ini. Mendengar itu Avillio jadi berpikir sebenarnya berapa kali tadi dia bermain-main dengan Sthella sampai lupa waktu. Sepertinya dia akan dipanggil ke ruang guru lagi besok karena membolos jam pelajaran. Avillio mendongakkan wajahnya sambil menghisap asap rokok yang ada di mulutnya dalam-dalam, lalu menghembuskan asapnya keluar melalui mulutnya. Dia bisa melihat langit sudah berubah warna sedikit gelap.

"Bantu Sthella membereskan kekacauan ini dan antar dia jika perlu! " Ucap Avillio memberi perintah pada William yang hanya dibalas anggukan oleh lelaki itu. Setelahnya Avillio merapikan pakaiannya dan berjalan meninggalkan atap gedung. Sedangkan William masih di sana untuk membantu Sthella membersihkan dirinya.

Max & Sthella :  Black SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang