Tes tes, ayo tes ombak. Klo rame tetap update lagi.. kalau sepi aku mau Hiatus sampe lulus kuliah😌 gak tau sampe kapan wkwk
.
.
.Sinar cahaya matahari masuk dengan begitu saja dari celah jendela ruangan Chenle, hal itu membuat kelopak mata yang sedari kemarin terpejam mulai membuka perlahan-lahan bola mata nya.
"Sshhh" desis Chenle yang tersadar dari masa kritisnya, penglihatan nya tampak silau saat terbuka.
Ya sedari semalam ia berusaha untuk membuka kedua matanya, namun sangat berat. Dan pagi ini syukurlah ia bisa membuka kedua matanya untuk terbangun.
Chenle mengerjab-ngerjabkan kedua matanya sembari melihat sekitar, tak lama penglihatan nya pun terhenti saat melihat kepala yang bertumpu di samping ranjang nya, ya siapa lagi kalau bukan Jisung yang masih tertidur dengan posisi terduduk di kursi samping ranjang pasien Chenle.
Benarkah itu Daddy nya?, Pikir Chenle yang merasa tidak percaya kalau Jisung ada disini dan sudi menemani nya.
"Ah syukurlah anda sudah bangun" ujar sang dokter yang tiba-tiba masuk untuk mengecek keadaan pasien setiap pagi nya.
Suara sang dokter pun membuat Jisung langsung terbangun dari tidurnya, ia sempat kaget saat melihat kalau Chenle sudah bangun.
"Chenle, kau sudah bangun?" ujar Jisung yang tak kalah bahagianya.
Chenle tidak menjawab, ia hanya mengedipkan kedua matanya beberapa kali saja, dan melihat kearah sang dokter yang akan mulai memeriksanya.
"Bagaimana keadaan Chenle dok? Dia sudah membaik kan?" tanya Jisung langsung.
"Setelah saya periksa, pasien sudah membaik dan sudah melewati masa kritisnya. Serta kandungan nya pun juga semakin membaik, tapi tetap kandungan pasien masih sedikit lemah. Pasien tidak boleh banyak pikiran dulu, dan tetap dirawat inap untuk beberapa hari disini" kata Dokter yang menjelaskan.
Jisung mengangguk paham dengan rasa bahagia nya melihat kearah Chenle yang masih belum menimbulkan ekspresi nya.
"Baiklah kalau begitu, infusan sudah diganti oleh suster, pasien bisa lanjut beristirahat. Saya permisi" kata dokter lagi yang pamit keluar dari ruangan Chenle.
"Baik dok terima kasih" balas Jisung
Setelah kepergian sang dokter, pandangan Jisung pun beralih kearah Chenle yang masih menatap ke atap ruangan nya.
"Kenapa sayang? Kamu haus? Mau minum? Atau lapar? Daddy kupasin buah nya ya?" ujar Jisung yang langsung menawarkan.
Pandangan Chenle pun beralih kearah Jisung dan menatapnya, "D..Daddy.." gumam Chenle dengan suara parau.
"Iya sayang, ini Daddy" kata Jisung yang mengangguk
"D-daddy masih peduli dengan Lele? D-daddy manggil Lele sayang lagi?" tanya Chenle yang seakan tidak percaya kalau yang berada disampingnya itu adalah daddynya.
Jisung mengangguk sembari membungkukkan tubuhnya untuk mengelus Surai rambut milik Chenle dengan lembut.
"Iya sayang, maaffin Daddy.. Daddy emang bodoh banget karena sudah menyakiti dan menyiksa kamu, tanpa Daddy sadari ternyata selama ini Daddy hanya salah paham sama kamu. Maafin Daddy, kita kembali ya.. kita kembali kerumah, kita tinggal sama-sama lagi" kata Jisung dengan kedua mata yang sudah berkaca-kaca.
Chenle belum menjawab, sebenarnya Chenle juga bingung dengan perasaannya sendiri. Apakah ia masih ada rasa sayang terhadap Daddy nya setelah selama ini ia diperlakukan seperti binatang oleh sang ayah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Daddy🔞 || JICHEN (END)✔️
Fiksi Penggemar[S2 ongoing di book ini juga] "Daddy maaffin Lele.." "Tidak ada maaf untuk mu jalang kecil..! Semua ini sudah ku persiapkan dari lama, jadi rasakan lah semuanya!" perbuatan anak manis di masa lalu membuat Jisung sangat membenci pemuda manis yang ber...