+ 1

298 37 7
                                    

Junghwan mendesah lelah. ternyata, laki-laki yang bernama— ah siapa tadi?

dasar bodoh. baru berkenalan tadi sore sudah lupa saja.

sudahlah. intinya, menurut Junghwan, dia itu cerewet, banyak omong, berisik.

selama mengantarnya tadi, laki-laki itu bercerita ini itu. Junghwan hanya berdehem sebagai balasan saja. entah membahas apa, Junghwan tak peduli sih.

sampai di rumah Nenek, Junghwan meletakkan hasil buruannya. ia mencuci sepasang kaki dan tangannya sebelum memasuki rumah.

lalu, duduk disofa yang langsung disambut oleh Nenek. "yang benar saja, kau baru pulang, nak?"

Junghwan tersenyum sekilas. "maaf, Nek."

Nenek menghembus nafas besar. "bukan apa, kau tau kan ini hutan? saat malam hutan akan lebih berbahaya. kau tak mungkin tak mengetahui hal itu."

Junghwan itu paling benci ketika ia dikhawatirkan. karena menurutnya, itu sama saja dengan meremehkan kemampuan bertarungnya. "Junghwan bisa menjaga diri, Nenek tak perlu khawatir."

dan Nenek, pasti tahu maksud dari ucapan Junghwan. walaupun hanya enam tahun bersama pemuda So itu, tapi insting seorang ibu masih melekat pada dirinya. ingat, dia seorang 'Nenek' yang artinya ia pernah memiliki keluarga. "Nenek tak mengkhawatirkanmu. tetapi memperingatimu agar lebih berhati-hati."

memilih tak lagi membahas topik menyebalkan itu. Junghwan mengalihkan pembicaraan mereka. "ah, aku berhasil menangkap rusa, Nek! sebentar aku akan memasaknya."

"tidak untuk saat ini, tuan muda. kau harus duduk diam disini, Nenek ini akan memasakkannya untukmu!" ujar si Nenek menghentikan pergerakan Junghwan.

Junghwan ingin membantah, namun Nenek bergerak lebih cepat dari dirinya. rusa yang masih diluar tadi, kini ia angkat untuk dibawa kedapur.

sebelum menghilang ditelan pintu dapur, Nenek sempat berteriak pada Junghwan. "nikmati lelahmu, tuan muda. kau sudah bekerja keras mengantarnya."

Junghwan berjengit. teriakan Nenek cukup keras ternyata.

"Nenek tak mungkin tahu." Junghwan bermonolog setelah menyadari kalimat dari sang Nenek. pasalnya tadi, ia bilang 'mengantarnya', begitu bukan? kemungkinan yang dimaksud Nenek adalah rusa yang dibawanya—atau bahkan, laki-laki pendek tadi.

"kau salah, nak. Nenek tahu segalanya, itulah mengapa Nenek memilihmu."

tbc!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tbc!

hwanki ; hello, mate!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang