chapter 4

94 22 0
                                    

Suhu udara panas di Prefektur Miyagi tidak memberhentikan dua anak laki-laki kelas 8 SMP bermain bola voli di taman yang luas tetapi juga ramai akan anak-anak. Sedangkan tokoh utama kita duduk di bangku yang tersedia sembari menonton kedua teman laki-lakinya melatih receive mereka.

"Hei, (Surnick)-chan, kamu sedang menjalani ujian kelulusan kan, ya?" Oikawa bertanya di kala ia memberikan bola pada teman jabriknya.

Lantas (Name) mengangguk sebagai jawaban. "Iya, benar." Dia terpaksa berkata saat Oikawa tidak melihatnya mengangguk.

"Apakah tidak masalah kalau kau main keluar?"

"Dia keluar karena kau memaksanya, bodoh!" Sahut Iwaizumi seraya memukul wajah lelaki tampan di hadapannya pakai bola voli. Kena telak. Oikawa pun meringis kesakitan sambil membisikkan kalimat 'Iwa-chan kejam'.

(Name) pun hanya bisa memberikan tawa canggung sebagai reaksi. Dia tersenyum lembut sembari mengamati interaksi lucu mereka, sudah sekitar dua harian Oikawa ikut nongkrong bersamanya dan Iwaizumi. Jujur, (Name) agak kurang nyaman dengan Oikawa, karena lelaki itu selalu tiba-tiba mendekat kepadanya lalu tanpa alasan menggoda. Setiap Oikawa melakukan aksi tersebut, Iwaizumi langsung bergegas menarik kerah belakangnya.

"Lagian kenapa sih, memangnya?! Lagipula besok juga hari terakhir (Surnick)-chan ujian!" Protesan laki-laki tampan tersebut membuat protagonis kita agak tertarik.

"Maka dari itu! Karena ini hari terakhir, dia harus lebih berjuang!" Iwaizumi ikut berseru, kerutan kesal terlihat jelas di dahi.

Lantas Oikawa terdiam. Dia kemudian sedikit mundurin badan, ngebuat Iwaizumi memasang wajah heran sebelum berganti sebal lagi karena ekspresi wajah Oikawa yang seakan mengejek Iwaizumi. "Iwa-chan, ternyata kau lebih aneh daripada alien."

Lantas bola voli kembali melayang ke dirinya, menghancurkan ekspresi menyebalkan sekaligus tampannya.

Dia mengeluh kesakitan sambil mengusap korban pukulan bola lelaki garang di depan. Namun tetap, kepala coklat tua tersebut ia tolehkan agar dapat melihat wujud (Name) yang duduk di kursi tak jauh dari mereka. "Memang mata pelajaran terakhir ulanganmu apa?" Oikawa bertanya.

"Bahasa Inggris, seni dan musik. Mata pelajaran besok cukup gampang bagiku," jawab (Name).

Oikawa tersenyum, dia pun menoleh ke arah sahabatnya yang ada di belakang. "Kau dengar itu, Iwa-chan?" Lantas Iwaizumi berdecak, enggan merasa kalah.

"Tapi, Oikawa-san, bagaimana kau bisa tahu besok adalah hari terakhirku ulangan? Apakah Iwaizumi-san memberitahumu?" Tanya (Name) merasa ingin tahu.

"Aku tidak memberitahunya, bahkan merasa ogah," sahut Iwaizumi.

"Berkat diberitahu cewek-cewek seumuranmu yang ngefans denganku. Mereka bilang jika mereka sedang ulangan sekarang, dan besok hari terakhirnya," jelas Oikawa, mengabaikan si cowok jabrik.

(Name) membalas dengan 'ohh' sebelum berbicara lagi. "Oikawa-san ternyata cukup populer, ya."

"Yup! Aku memang populer! Siapa sih yang tidak suka dengan wajah tampan dan keahlianku sebagai setter bola voli??"

"Aku." Iwaizumi membalas dengan cepat.

"Yang kumaksud itu cewek, Iwa-chan. Memangnya kau cewek?" Perempatan kesal kembali muncul di dahi lelaki jabrik sana. Dia tidak membalas perkataan Oikawa, akan tetapi menatap (Name) dengan berbinar.

"Eh? Eumm..." Melihat itu gadis kita berubah bingung, terlalu tiba-tiba, pikirnya. "Menurutku, Oikawa memang lumayan tampan... Jadi tidak heran kalau dia populer di antara para gadis. Untuk kemampuan bermain bola volinya... Aku masih tidak tahu, sebab belum pernah lihat."

𝗠𝗘𝗟𝗘𝗣𝗔𝗦 𝗧𝗥𝗔𝗨𝗠𝗔 : ̗̀➛ Haikyuu!! Where stories live. Discover now