Setra-5

2.6K 227 21
                                    

𝐍𝐚𝐬𝐞𝐭𝐫𝐚 𝐀𝐟𝐚𝐝𝐥𝐲

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚𝐧𝐲𝐚!!


...


Setra menatap punggung abangnya yang berjalan cepat di depannya. Langkah lebarnya memasuki rumah tanpa berniat mengajak adiknya jalan bersama.

Di punggung Setra kini ada dua tas yang anak itu selempangkan menyamping. Tadi ia berinisiatif membawakan tas abangnya karena tangan Lofa yang turut terluka. Dan untung saja abangnya tak menolak kali ini.

Mata Setra mengikuti arah gerak abangnya yang kini duduk di sofa panjang ruang TV. Sofa di sana kebetulan memang lebar hingga nyaman di pakai bersantai.

"Abang~" panggil Setra. Namun tak ada sahutan dari abangnya itu.

"Abang istirahatnya di kamar aja. Abang kan baru kecelakaan, biar nyaman aja istirahatnya." Setra mencoba berbicara sebaik mungkin. Abangnya tengah sakit, jadi skip dulu bahasa kasarnya.

"Berisik lo! Bacot banget!" Seru Lofa dingin.

"Udah, pergi sana!"

Setra langsung terdiam. Tapi tak lama anak itu pun memutuskan ke kamar untuk membersihkan diri dan sekalian membawa baju ganti abangnya ke ruang tv juga.

Sebetulnya di rumah ada orang suruhan bundanya yang akan bersih-bersih di rumah. Hanya saja orang itu datang ketika pagi-pagi saja, hanya untuk membersihkan saja, tak lebih. Lia tahu jika sulungnya bisa memasak beberapa menu, jadi untuk makan Lia mempercayakan si sulung sepenuhnya meskipun praktek asli Lia tau jika kedua anaknya lebih suka memesan makanan online.

"Abang ganti baju dul–" ucapan Setra terhenti tatkala melihat abangnya yang tertidur di sofa. Bocah itu langsung mengendap-endap takut membangunkan abangnya. Nanti dia dimarahi lagi.

Karena melihat abangnya tertidur pulas Setra pun berinisiatif mengambil kotak P3K untuk membersihkan luka abangnya lagi. Ia juga mengambil air hangat untuk membersihkan area sekitar luka Lofa saat itu.

"Jangan bangun dulu ya abang, gue mau cosplay jadi dokter lo dulu hehe.." ucap Setra terkikik geli.

Sebenarnya Setra selalu suka pada abangnya dalam keadaan apapun. Sejak kecil ia memang menganggap abangnya sebagai pahlawan, dan hal itu masih berlaku hingga kini.

"Gue sayang sama lo bang. Mau lo galak atau baik, gue tetep sayang sama lo. Jadi, gue minta tolong biar sayang juga sama gue suatu saat nanti ya?"

"Gue bakal tunggu kok, tenang aja."

.

.

Ibran baru selesai dengan kegiatannya bersama osis sekitar pukul 6 sore. Pemuda itu memutuskan untuk menginap di rumah Lofa sebagai bentuk perhatian kepada sahabatnya itu. Lagipula Lofa sedang sakit, jadi ya berbaik hati dikit lah.

Dengan tangan yang penuh kantung makanan, Ibran percaya diri memasuki kediaman Lofa dan Setra. Awalnya pemuda itu ingin berteriak memberi sinyal kedatangannya, tapi hal itu urung ketika Ibran melihat Setra yang lewat ke dapur sembari membawa baksom berisi air.

NASETRA AFADLY [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang