candu [tdbk]

deku?

bakugo lagi duduk duduk di bangku yang ada di depan indodesember sambil nyemilin sosis yang dia beli barusan. di mejanya juga ada beberapa ciki. capek habis joging.

"kacchan!"

matanya melirik sengit ke arah teriakan tersebut. yang tak lain adalah midoriya. siapa lagi yang bisa manggil bakugo pake nama kacchan selain midoriya?

"tumben pagi pagi udah di sini, biasanya ngebo." ucap midoriya.

"serah gue lah."
"kacchan, lo tau-"
"berisik gue mau pergi!"
"eh tunggu dulu!" midoriya narik tangan bakugo buat duduk lagi.

"ada sesuatu yang harus gue omongin." melihat keseriusan tatapan midoriya, bakugo akhirnya mengalah. dia duduk lagi di kursi yang sama.

"tapi sebelum itu gue mau jajan bentar, hehe"
"ck, cepet!"

sekembalinya midoriya, ia langsung duduk di samping bakugo dan tangannya menggenggam lengan bakugo yang nganggur.

bakugo mengernyitkan dahinya. p maksud?!

"gue suka sama lo." kata kata midoriya sukses membuat bakugo melebarkan matanya, kaget.

bakugo segera menarik lengannya kembali tapi midoriya menahannya.
"tolong dengerin bentar, gue tau ini tiba tiba tapi... gue serius suka sama lo."

"dari kapan?!" tanya bakugo. entah sejak kapan ia menaruh sosisnya di meja, padahal kotor.

"dari pas kita masih smp. mungkin sebelum itu, gue gak tau pastinya karna rasa ini tiba tiba ada. setiap gue ngeliat lo jantung gue berdebar, alasan gue diem aja pas lo buli dulu bukan karna gue takut, tapi karna yang buli gue itu lo. gue suka apapun yang lo lakuin, walau nyakitin diri gue sendiri tapi gakpapa kalo itu lo."

bakugo diam. gak tau lagi mau ngomong apa, ini terlalu mendadak. tatapan mata midoriya yang seperti ini membuat bakugo enggan mengalihkan pandangannya. sikapnya juga berbeda dari biasanya.

"lo gak perlu bales perasaan gue langsung, gue cuma pengen lo tau aja. kalaupun lo ga ada rasa apapun ke gue gakpapa. tapi habis ini lo jangan ngehindar dari gue ya? bersikap kaya biasa aja. gue bakalan sakit banget kalau semisal lo berubah hanya karna gue konfess ke elo."

"hah.... bisa bisanya lo nyuruh gue biasa aja." bakugo

"maaf."

"buat apa minta maaf?"

"maaf karna gue suka sama lo."

"..."

melihat tidak ada jawaban apapun dari bakugo, midoriya panik. ia kelagapan, apa mungkin bakugo benci?

"kacchan aku-"
"deku, lo gak salah, suka sama orang emang wajar. gue gak bakalan benci lo. tapi maaf gue udah ada seseorang yang gue suka."

kali ini midoriya yang kaget. "siapa?!"

"lo gak perlu tau, dan jangan cari tau. lo bakalan sakit sendiri nantinya."

midoriya makin mengeraskan pegangannya, yang bikin bakugo ngeringis.

"gue udah jujur ke lo dan gini balesan lo? jujur siapa orang yang lo suka!"

"bangsat udh gue bilang lo gak perlu tau!" bakugo melepas cekalannya dengan paksa. lantas ia segera pergi meninggalkan midoriya seorang diri. tidak lupa jajannya juga.

"gue bakalan bikin lo suka sama gue!" ucap midoriya dengan suara agak keras, berharap bakugo dengar.

"ngimpi!" gumam bakugo.

..........

todoroki kaget denger gebrakan pintu kamar bakugo. ya pastinya yang punya kamar yang gebrakin.

"kenapa? hmm?" tanya todoroki. ia mengusap lembut pipi bakugo. lalu melirik kresek berisi jajan ciki.

"minggir!"
tapi todoroki tetep di posisinya.

"awass!" bakugo menggeser badan todoroki. tapi tetep aja tu dispenser gak gerak samsek.

"shoto!"

"katsuki!"

"......ck!"

"kenapa?"

"gak papa."

kalo udah gini artinya bakugo bener bener gak akan cerita. jadi todoroki punya ide.

"mhhmm!"

ya, tak lain dan tak bukan, teknik yang bisa buat bakugo buka mulut. remes pantat!

"cerita gak?"

"gak! hmm."

"mhhm ish iya iya!"
nah...

todoroki naikin alis. seakan menunggu bakugo cerita.

"tadi abis joging, deku nyamperin gue. dia bilang dia suka sama gue-"

"terus?!"

todoroki makin mepetin badannya ke bakugo sampe mentok tembok. natep dalem dalem mata sang kekasih. eaak

"WOI!"

"lanjutin ceritanya."

"terus ya gue tolak, orang gue udah punya lu."

"baguss!"

"..."

bakugo nunggu todoroki lepas pelukannya, tapi sama si oon gak dilepasin. dia malah grepe grepe badan bakugo.

"ah bangsat masih pagi!"

.
.
.
.

💥🔥❄