dia si aneh

132 17 16
                                        


[Bakugo Pov]

"gue suka sama lo."

mendengar kata kata yang keluar dari mulutnya, aku syok, kaget, tidak menyangka.

tubuhku membeku, ekspresi berlebih tak bisa kuhentikan. ini terlalu mendadak.

di hadapanku, berdiri si aneh dengan kepalanya yang selalu menunduk. tangannya memilin seragamnya sendiri. kegugupan jelas terlihat dari gelagatnya sekarang.

tak jauh berbeda dengannya, entah kenapa kegugupan juga menyerangku. jantung ku berdebar, mulutku tertutup sebab tak tahu ingin bereaksi bagaimana.

kurasakan pipiku memanas, tunggu. kenapa malah jadi aku yang aneh?

ku buka mulutku, ingin ku keluarkan segala makian yang biasa aku lontarkan. namun melihatnya terus menunduk membuatku tidak tega.

ku kira ada hal penting apa sampai si aneh ini menyeretku ke taman belakang, ternyata ini alasannya.

aku tak habis fikir dengan si aneh ini.

aku tahu dia aneh, sangat aneh bahkan. sejak smp ia selalu memperhatikan ku, awal awal memang masih ku wajarkan saja, sebab manusia punya mata yang bebas melihat apapun.

tapi si aneh ini beda, dia melihatku seakan ingin menguliti ku. terkadang bahkan aku sampai ngeri sendiri melihatnya.

pernah suatu hari ia membela deku yang terus menerus ku ganggu. aku berpikir mungkin ini saatnya untuk membuat ia tidak lagi melihat ku dengan tatapan aneh itu.

ku lontarkan segala makian dan kata kata yang reflek aku ucapkan untuk menyakiti hatinya. namun semua itu sia sia. ia memang tak lagi mencampuri urusanku dengan deku. tapi kebiasaannya tetap tak berhenti.

aku menatapnya, kepalanya tertunduk karena aku menyuruhnya untuk tak melihatku. karna saat ini aku tak ingin dilihat siapapun. aku ingin menghilang dari hadapannya saat itu juga. aku ingin ingatan hari ini dapat hilang besok.

tapi di sisi lain aku penasaran dengan reaksinya jika aku menyahuti. maka aku bertanya.

"lo mau dapet jawaban apa dari gue?" ia terdiam, raut wajahnya seakan ragu ragu untuk menjawab.

jantung ku berdebar, entah kenapa aku malah menanti suatu jawaban yang bisa membuatku senang keluar dari mulutnya.

tapi ia justru diam. diam diam aku mendesah kecewa.

ku suruh ia mencari pengganti jika memang tak yakin dengan perasaannya karna aku tidak ingin dibuat main main. namun ia menolak keras.

raut wajahnya menjadi serius, bola mata dwi warna itu memancarkan suatu keyakinan dalam dirinya. seakan menyuruhku untuk percaya padanya. aku terkesiap.

"gue suka sama lo...... rasa ini dateng tanpa alesan. tiba tiba dan terjadi begitu aja. kalau ditanya alesan gue gak bisa jawab. gue cuman memenuhi keinginan hati yang milih elo."

begitu katanya, aku tersihir mendengar kata katanya, hingga sesuatu menyeruak di dalam dadaku. memaksaku untuk merasakan rasa berdebar yang baru pertama kali kurasakan.

kemudian ia bercerita bagimana ia bisa jatuh cinta padaku. ucapannya tulus dan penuh keyakinan dalam setiap kata.

mengapa kau menuntun ku ke dalam rasa yang rak pernah ada selama ini? mengajak ku bersenandung dalam angan angan yang tidak bisa dijelaskan oleh kata kata?

aku tidak tahu lagi bagaimana raut muka ku, aku mendengarnya berbicara panjang lebar, menjelaskan apapun yang ia rasakan saat ini.

hingga akhirnya ia berhenti berbicara, menatapku seakan menuntut ku untuk membalas penjelasannya tadi. aku pun bertanya, ia ingin jawaban seperti apa dariku.

candu [tdbk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang