CARNATION || 04

3K 194 148
                                    

Hallloo gayss mat malam semuaa nyaa !!!

Gayss makasiih banget lohh kalian udah nungguin CARNATION but aku sedihh bangett gayssss !!!

GAYSS INI YANG BACA UDAH BANYAKK, TAPI KENAPA VOTE DAN KOMENT NYA SEDIKIT YA? AYO DONGG DI VOTE DAN KOMENT NYA !!!

BISA GA YA GAYSS BANYAKIN LAGI VOTMENT NYA DARI SEBELUMNYA ???

AYOO DONG GAYSS VOTMENT NYAA YUHUU !!!

NEXT? 100 VOTE DAN KOMEN !!!

.
.

Happy Reading!❤



Matahari bersinar di hari esoknya. Cahaya yang di pancarkan olehnya sangat bermanfaat sekali bagi kehidupan manusia di bumi.

Pagi yang cerah membuat mereka memanfaatkan cahaya sinar matahari untuk menjemur pakaian.

Para pekerja sudah sibuk sebelum matahari muncul. Mereka sudah beberapa hari ini menjadi lebih sibuk dari biasanya. Meja makan pun sudah lengkap oleh menu sarapan pagi hari ini.

Semua sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan, namun mereka belum memulai acara sarapan karena menunggu pemilik dari rumah ini turun.

Langkah kaki yang berat pun semakin dekat, mungkin bagi orang yang baru saja bekerja di sini akan merasa senam jantung setiap mendengar langkah kaki berat itu.

"Sayang, ayo sarapan. Kita udah nunggu kamu."

Suara lembut bagaikan kapas melantun ke dalam gendang telinga mereka.

"Maaf, Babe. Aku ada panggilan dari Mike." Ia langsung duduk di tempat biasanya.

Kemudian, sarapan pun langsung di mulai. Mereka makan dengan nikmat tanpa ada kata yang keluar, hanya dentingan sendok beradu dengan piring.

Sudah menjadi kebiasaan untuk tidak berbicara saat di meja makan. Entah, sarapan, maupun makan siang dan malam. Bagi Sagar, makan tanpa berbicara adalah hal yang nikmat, maka dari itu, Sagar sangat menerapkan hal itu.

Setelah sarapan selesai, para maid pun mulai membersihkan meja makan. Sedangkan majikannya berada di ruang tamu.

"Sayang aku berangkat dulu." Sagar menarik pinggang Cara mendekat, mencium seluruh wajah Cara dan terakhir di bibir istri nya itu.

"Kamu jangan kemana-mana. Kalo ada apa-apa, telfon aku." Ingat Sagar di angguki Cara.

Kegiatan itu sudah menjadi kebiasaan nya setelah menikah hingga sekarang. Begitu Sagar menghilang dari penglihatan Cara, Reyzan pun datang menghampiri nya.

"Mi, aku berangkat sekolah."

Cara mengangguk, "Hati-hati, jangan ngebut-ngebut!" Reyzan mengangguk saja. Toh, lebih enak mengebut daripada pelan.

"Oh ya Rey, kamu nanti pulang sekolah jangan mampir-mampir ya?"

"Kenapa?"

Cara tersenyum manis sambil mengelus pipi Reyzan. "Nggak papa. Tapi Mami mohon ya, kamu pulang cepat?"

Reyzan memegang tangan Cara yang ada di wajahnya. "Mami jangan mohon gitu sama Rey, aku pasti pulang cepat buat Mami."

CARNATION [SQUEL SAGARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang