CARNATION || 07

1.6K 83 9
                                    

Selamat malam ❗❗❗

Aku kembali gayss, kalian apa kabar??? semoga kalian baik-baik aja yaa!!

Btw gays, cerita Carnation tuh aku udah buat dari jauh-jauh hari sebelum SAGARA ending. But, aku sedih karna ternyata Carnation belum bisa serame SAGARA :(((

Tapi gapapaa, buat kalian aku akan update hari ini !!!

.
.
.

Happy Reading!❤



Hari yang sangat cerah menyambut kebahagian pada keluarga Radhitya khususnya wanita yang menjadi Nyonya Radhitya.

Sejak kemarin pernikahan berlangsung, senyuman indah di wajah cantiknya belum luntur hingga sekarang, melihat istri nya tersenyum bahagia, Sagar ikut merasakan nya.

Pagi-pagi sekali, Cara terbangun untuk minum, namun terkejutnya melihat menantu baru nya telah berkutit di dapur sepagi ini.

"Loh? Sha, kamu ngapain?" Tanya Cara mendekati menantu nya yang sedang mengaduk-ngaduk sayur.

Shasa mendengar suara Cara, menoleh kepala nya waktu tak sepenuhnya menoleh ke Cara. "Shasa, lagi masak buat semuanya, Mi." Shasa mengembangkan senyuman, senyuman yanh turut menular pada Cara.

"Aduh, sayang ... Kamu nggak perlu segitunya, kan ada Bibi, kamu nggak perlu repot-repot masak sepagi ini." 

"Sini biar Mami aja yang bantu kamu ya?" Cara mendekati Shasa, "Mami nggak usah, nanti di marahin Daddy kalo sampai Mami nyentuh dapur." ucapan Shasa membuat Cara tersenyum. "Kalo gitu biar Bibi aja yang masak. Mami nggak mau kamu kecapean sayang."

Tak memberi Shasa berkata, Cara memanggil Bibi, dan langsung menyuruh Bibi untuk melanjutkan memasak Shasa. Cara menarik lengan menantu nya, menuntun pelan dan hati-hati.

"Shasa sayang, mulai sekarang Mami nggak izinin kamu ke dapur lagi! Kalo ada apa-apa sama kamu gimana? Mami nggak terima bantahan!" Begitu Shasa telah duduk dengan nyaman, Cara duduk di sebelah nya, mengelus surai rambut Shasa coklat ke merah-merahan.

"Kamu tau? Mami bahagia banget banget banget kamu jadi menantu Mami, Mami sempat khawatir sama Reyzan kalo dia dapet pacar yang aneh-aneh."

Shasa tersenyum, ia memang tidak bisa melihat, namun ia yakin yang di katakan Cara adalah kebenaran.

"Mi, Shasa lebih bahagia, karena Mami sama Daddy sayang sama aku. Aku merasa kasih sayang orang tua lagi. Seumur-umur, aku nggak pernah ngeliat wajah orangtua aku, aku bahkan nggak tau asal usul aku. Di terima dan di sayang Mami dan Daddy udah buat aku sangat bahagia."

"Mami, Shasa mau bilang terima kasih udah terima Shasa, perlakuan Shasa dengan baik, bahkan memberikan kasih sayang sama Shasa, Shasa nggak tau gimana lagi ngebalas nya Mi."

"Shasa sayang," Kedua mata Cara berkaca-kaca. "Shasa nggak perlu terima kasih sama Mami maupun Daddy, Mami maupun Daddy menerima dengan tulus Shasa di rumah ini."

"Seharusnya Mami sama Daddy yang bilang terima kasih dan maaf. Maaf karena permintaan Mami yang harus kamu nikah di usia yang masih muda. Mami dan Daddy minta maaf sama Shasa."

"Mami nggak perlu, Shasa udah di perlakuin baik dan bisa sekolah bahkan dengan fasilitas sekolah yang sangat baik, Shasa udah bersyukur banget!"

Cara memegang tangan Shasa, "Mami sama Daddy janji kamu bakal bisa lihat dunia lagi. Shasa harus percaya kalo Mami sama Daddy bisa buat kamu melihat."

"Shasa percaya kan sama Mami dan Daddy? Mami yakin seratus persen, kalo Daddy akan berusaha buat kamu melihat lagi."

Shasa mengangguk ceria, "Iya Mi, aku percaya sama Mami dan Daddy. Walaupun kenyataan nya memang aku buta aku nggak apa-apa kok, Mi."

CARNATION [SQUEL SAGARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang