S2 - the truth

1.5K 132 2
                                    

Micho sudah berada di guess house yang di pesannya untuk seminggu kedepan. Micho senang karena tepat memilih tempat tinggal. Pemilik dari guess house pun hanya tinggal disamping tempatnya menginap.

"Dek micho berlibur sendirian saja?", tanya Mbok meymey

" iya, sa-saya tadinya mau bersama teman-teman. tapi karena mereka ada acara lain. jadi saya yang tetap melanjutkan menginap. toh saya sudah bayar penuh. sayang jika harus hangus", bohong micho

"saya tau loh kalau dek micho bohong", ujar meymey

Micho menunduk dan melihat meymey sejenak.

" Saya sedang menenangkan pikiran dan mengobati hati saya . Saya ingin menghindar sejenak. Saya tahu apa yang terjadi adalah karena saya sendiri. Tapi saya benar-benar butuh waktu sendiri", ujar micho

meymey menepuk bahu micho

"ya sudah. mbok ga akan nanya apa masalah dek micho. cuman mau kasih saran; masalah tidak akan selesai jika tanpa penjelasan", ujar meymey tersenyum pada micho

(ू•ᴗ•ू❁)

" Hallo ma", theo mengangkat telpon dari mamanya

"Kamu ke bali aja ya the, mama sama papa udah dalam perjalanan. kakek kamu sakit. jadi semua keluarga kumpul di bali", jelas mamanya

" lah, dadakan", ujar theo memprotes

" ya kamu yang bener aja, masa sakit direncana. udah mama kirim tiket pesawat kamu ke email. siang ini langsung berangkat", jawab mamanya

"ya ya", theo menutup sambungan telponnya

Theo memandang surat surat penyemangat yang micha kirimkan untuknya selama ini didalam kamarnya.

" andai saja adiknya tak kabur dari rumah. pasti sudah kukenalkan sekalian micha ke keluarga besar. lagi pula adiknya sangat kekanak kanakan. bukannya menyelesaikan masalah justru kabur dari rumah", ujar theo mengingat micha membatalkan untuk ikut bertemu orang tuanya

(ू•ᴗ•ू❁)

Micho sedang menyuapi seorang kakek, ayah dari pemilik guess house tempatnya menginap yang sedang sakit. meymey dan sang suami sedang menjemput kakak dan suami kakaknya di bandara.

"Maaf ya merepotkan", ujar kakek made

" ngga papa kek. micho juga belum ada rencana kemana-mana. lebih baik disini nemenin kakek", micho tersenyum

micho memandangi karya seni yang memenuhi ruangan

"Ini semua karya kakek dan anak anak kakek. sayangnya tak ada yang benar-benar bisa meneruskan. cucu kakek juga sama", jelas kakek made yang melihat wajah antusias micho

(ू•ᴗ•ू❁)

" Malam pak, kami menerima info jika putra tuan ada di bali. Anggota saya mengatakan juka tuan muda sempat pingsan dan dibawa ke rumah sakut karena demam. Namun setelahnya pergi . Kami kehilangan jejak, namun dipastikan tuan muda berada di kintamani. kami akan mencari tuan muda kembali", jelas bawahan joshua

" baik. terimakasih. saya tunggu kabarnya lagi", ujar joshua sebelum menutup panggilannya

"Kita juga ke bali aja ya mas. kita cari micho. aku takut micho kenapa-kenapa. micho ga bisa sendirian mas, micho takut gelap, micho takut hantu. micho butuh aku mas. ayo mas", ujar victor terus menangis karena mengkhawatirkan micho

Joshua memeluk victor, menenangkan istrinya itu. Joshua tahu jika victor mencemaskan micho yang memiliki riwayat mudah sakit. Micho tak pernah pergi jauh dari victor, bahkan victor memilih ikut study tour menemani micho saat Sekolah Dasar. berbeda dengan Micha yang jauh lebih kuat dan pemberani

i'll hold your handTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang