S2 - Promise

2.1K 142 3
                                    

Theo dan Micho sedang dalam perjalanan menuju ke suatu tempat. Micho tak tahu kemana Theo akan membawanya karena memang micho jarang keluar rumah. micho yang mulai mengantuk pun memilih untuk tidur.

(ू•ᴗ•ू❁)

" Sayang, bangun...", Theo mengelus lengan Micho perlahan membangunkannya

" hmmm...", micho mengerjapkan mata menyesuaikan pandangannya

"kita udah hampir sampai, tapi kita makan dulu. udah waktunya makan. kakak ga mau sampai maag kamu kambuh terus kakak disalahin papa mama kamu", ujar Theo sembari mengelus rambut lembut kesayangannya

Micho mengangguk dan perlahan turun dari mobil tanpa memperhatikan lokasi mereka. Jujur saja Micho cukup lapar saat ini dan ingin segera makan.

(ू•ᴗ•ू❁)


" jadi papa atau mama kamu kapan datang?", tanya Joshua pada Zio

"maaf om. papa mama saya masih belum bisa meninggalkan pekerjaan mereka. saya sudah berusaha mengatakan jika om joshua ingin bertemu mereka secara langsung, tapi - ", Joshua menepuk punggung Zio yang ada disampingnya

" om paham dengan kondisi keluarga kamu. om awalnya berharap jika orang tua mu bisa bersikap lebih dewasa, tapi ternyata om salah.  om hanya berharap kamu tidak mengulangi kesalahan orang tuamu di masa mendatang. Yang namanya pernikahan bukan hanya karena cocok tidak cocok. tapi juga karena rasa saling melengkapi, saling memahami. Tanyakanlah pada istri mu,  apa yang dirasakan setiap hari. Jika ada masalah, cobalah diskusikan bersama. Jangan biarkan emosi, rasa cemburu dan rasa curiga mendominasi hubungan kalian. om titipkan putra om padamu. Kamu tau betapa om sayang padanya. Jangan pernah sakiti hatinya, atau om akan jemput angelo dan menjauhkan kalian", ujar Joshua

"PAPAAAAA, MAKAN PA.. MAMA SUDAH MASAK MASAKAN KESUKAAN KITA SEMUA.. BURUAN, CACING CACING DIPERUT ANGELO UDAH PROTES MAU MAKAN .. PAPAAAAAAA", teriak angelo dari dalam rumah

" bisa kamu dengar sendiri kan. udah mau jadi mama tapi kelakuan seperti itu", Joshua tertawa diikuti oleh Zio

" tapi itu yang membuat saya semakin mencintainya", ujar Zio

"cih. bucin...", Joshua berjalan dari teras rumah dan masuk kedapur

zio pun ikut berjalan masuk ke dalam rumah. Saat di dapur zio melihat joshua memeluk Victor sembari memberikan kecupan di pipi

" perasaan om yang bucinnya lebih parah deh", bisik Zio

"tadi ngomongin apa aja sama papa?", angelo tiba-tiba saja sudah berdiri disamping Zio

" bukan apa-apa. tadi katanya kamu laper. ayu buruan makan", Zio menuntun Angelo untuk duduk di bangku

(ू•ᴗ•ू❁)

Micho dan Theo pun sampai dilokasi yang ingin Theo tunjukkan pada micho.

"ini pakai jaket kakak, di luar dingin. kakak bawa 2 jaket kog", theo memberikan jaket miliknya pada Micho

Theo turun terlebih dahulu dari mobil, lalu memutari mobilnya. Theo membukakan pintu untuk micho dan menggandeng tangannya.

" Kamu tau, walau kakak selama ini nampak kuat dan tanpa masalah. tapi kakak juga pernah berada pada titik terendah. mama papa kakak sempat hampir berpisah beberapa tahun lalu. usaha papa juga hampir bangkrut. kakak dituntut harus jadi nomor 1 di akademis. kakak hampir depresi, tapi disaat yang bersamaan, kakak mendapatkan pesan-pesan penyemangat yang rutin dari seseorang yang kakak sendiri ga tau. kakak senang karena dia mengatakan akan terus ada  untuk kakak. itu sebabnya diawal kakak ketemu micha di loker, kakak bahagia. kakak akhirnya bertemu seseorang yang diam-diam mengisi hati kakak. kakak bodoh, tak mencari tahu kebenaran lebih dulu", theo menghentikan ucapannya dan melihat kearah micho

i'll hold your handTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang