2

2.6K 229 3
                                    

Victor tak tahu lagi harus bagaimana. Tiba-tiba saja pagi ini dirinya mendapatkan pesan, jika dirinya dipecat karena dianggap telah melakukan penipuan. Victor seharusnya jujur tentang kehamilannya dari pada menutupi. Namun nasi sudah menjadi bubur. Victor tak bisa melakukan apa-apa lagi selain melanjutkan hidupnya.

"Ibu seharusnya tidak berbohong. namun ibu juga tak mungkin diterima jika jujur. beruntung ibu masih mendapat uang pesangon, tapi biaya pengobatan yang pak joshua berikan belum bisa ibu bayarkan. biayanya terlalu besar. bahkan jumlahnya lebih besar dari pesangon yang ibu terima", ujar victor mengelus perutnya

" temani ibu ya, hari ini ibu akan mencari pekerjaan lagi. Semoga saja ibu bisa menemukan pekerjaan segera mungkin", victor menyiapkan berkas berkas untuk melamar pekerjaan kembali

o(〃^▽^〃)o

Victor mengelap keringat di dahinya setelah hampir 4 jam berkeliling mencari pekerjaan.

"Ahhhh lelahnya. Nak, kamu masih kuat kan? Kita harus berjuang bersama. maaf kan ibu mu yang terlahir bukan dari keluarga kaya. Ditambah, ayahmu yang tak menginginkan kita. Kita pasti bisa hidup meski berdua saja", ujar victor saat duduk di sebuah taman

Victor melihat sekeliling taman. Suasana siang itu cukup sepi, sampai victor melihat seorang anak ditarik paksa ke dalam sebuah mobil.

" Hey! Lepaskan anak itu!", teriak victor sembari berlari menghadang orang itu

" Jangan ikut campur. ini bukan urusan lu" , ujar orang itu

"Papa... hiks...papa", anak itu menangis kencang

Victor melihat tangan itu sudah memerah karena di pegang dengan sangat kuat

" Lepas atau aku akan teriak! Tolong ada penculik!! Tolong!!!", teriak Victor membuat orang-orang mulai berdatangan

namun orang itu justru menarik tangan victor untuk masuk ke dalam mobil dan melajukan mobil nya kencang.

"Bos, untuk apa bawa pria ini?", tanya supir yang mengendarai mobil

" Dilihat lihat, wajahnya cukup cantik untuk bisa dipakai melayani kita. Setelah tidak berguna, kita bisa bunuh dan jual organ tubuhnya", jawab orang yang sedang menodongkan pisau pada victor

Victor tak tahu apakah ini adalah akhir hidupnya. Namun sungguh victor lebih memikirkan nasib anaknya yang bahkan belum pernah diperiksakan kondisinya itu. Victor memeluk anak yang sejak tadi menggumamkan kata papa.

" Kamu tenang ya sayang, papa kamu pasti akan nolong kamu. Kamu jangan nangis terus, nanti matanya sakit", ujar victor mengelus rambut anak itu

"Angelo takut kakak. Angelo mau papa", ujar anak bernama angelo itu dengan suara lirih

o(〃^▽^〃)o

BRAK

" BRENGSEK JIMMY. BERANINYA DIA MENCULIK ANAKKU! PANGGIL FRED, KITA AKAN KE MARKAS SI BRENGSEK SIALAN ITU", teriak Joshua di ruang kantor nya pada sang sekretaris setelah dikirimkan pesan jika anaknya di culik oleh pesaing bisnisnya

"Berani dia menyentuh anakku sejengkal saja, akan aku patahkan tangan nya",ujar joshua dengan emosi yang tak terkontrol

o(〃^▽^〃)o

i'll hold your handTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang