⚠︎WARN⚠︎
Aku. Lee Felix. Siswa baru di SMA asrama pria kota Incheon. Karna kasus ku di sekolah lama, aku terpaksa harus di keluarkan dan berakhir di sekolah asrama khusus pria ini. Sekeras apa pun aku berlari dari masalah itu, semakin aku tenggelam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mengerjap beberapa kali, menyesuaikan cahaya yang masuk ke mata. Pening. Felix memperhatikan sekitar nya, dia di rumah sakit. Berusaha untuk duduk, tetapi seseorang menahan nya untuk tetap berbaring.
"Kau harus tetap istirahat"
Di lirik nya pemuda itu. Adik perempuan nya, Rachel. Dan di samping nya berdiri Kakak perempuan nya, Olivia.
"Seharus nya aku sadar kenapa kau pulang untuk mengambil mobil mu"
Memalingkan muka nya, enggan untuk membahas apa yang sudah terjadi. Benar juga! Chaewon.
Melirik cepat "Dimana Chaewon sekarang?"
Yang di tanya kedua nya saling bertatap. Bingung harus mengatakan nya bagaimana. Jika di lihat dari pakaian mereka yang menggunakan serba hitam membuat Felix berfikir hal yang paling buruk terjadi pada gadis nya.
Felix bangun, berusaha menghindar dengan pikiran nya sendiri. Menatap butuh penjelasan segera kepada kedua saudara nya. Yang lebih besar mendekat, menggenggam tangan Felix lembut memberikan ketenangan. Felix masih tidak mengerti. Lebih tepat nya tidak ingin mengerti fakta yang sebenarnya dari tatap manik yang di berikan oleh kedua saudara nya.
"Hari ini pemakaman nya"
Menarik tangan kakak nya, mencoba menatap nya mencari ketidak benaran di mata nya. Sayang nya, kedua nya mulai berkaca-kaca.
"Tidak. Tidak mungkin benarkan?"
Rachel mencoba menenangkan kakak nya dengan mengusap bahu nya pelan.
"Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini"
Menunduk, air mata nya mulai keluar. Dengan memeluk lutut nya, ia menyembunyikan kesedihan nya di isak tangis yang ia tahan tapi memaksa untuk keluar. Mengapa semua ini harus terjadi. Pikiran nya mulai teraduk dengan berbagai kilasan semua kejadian nya sebelum ini. Semua ini salah nya. Seharus nya Felix bisa lebih berbuat untuk bisa melindungi orang yang ia cintai.
Satu moment kemudian, beberapa orang memasuki kamar rawat inap Felix. Terlihat kedua orang tua nya, dan di belakang nya ada Hyunjin dan juga Changbin. Semua berpakaian serba hitam. Kenapa dua orang itu harus di sini sekarang? menyaksikan betapa lemah nya ia dengan wajah berantakan dan basah karna air mata nya yang tidak mau berhenti.
Ibunda Felix mendekat, mencoba memeluk Felix yang diam tidak membalas peluk sang ibu. Dia terlalu kecewa dengan dirinya sendiri. Tak bisa berkata apa pun, bahkan tak punya sepatah kata pun untuk menunjukan betapa bersalah nya ia.
Sang kakak yang mengerti situasi adik lelaki nya butuh ruang untuk merenungkan kesedihan nya meminta semua orang keluar dari ruangan nya. Hyunjin yang tadi nya enggan meninggalkan sosok rapuh di depan nya akhirnya mengalah untuk melangkah kan kaki nya keluar.
"Apa yang harus ku lakukan sekarang?"
Hyunjin menatap Changbin dengan wajah yang terlihat khawatir. Keluarga Lee sudah menjauh, meninggalkan mereka berdua yang masih berdiri di depan pintu kamar Felix di rawat.