"Woyyy, kenapa pada ngga masuk kelas?" tanya guru bp yang memergoki muridnya yang terkenal bandel2 belum masuk kelas dan malah duduk di teras halaman.
Kelas 1 IPA 1 saling memandang.
"Yah, bu, sejujurnya kita malah mau protes ke ibu," ucap ketua kelas, Farhan.
Guru bp diam mendengarkan, apa lagi ulah mereka.
"Masa jam pertama udah jam kosong, nggak ada guru, kita kan bosan, natap buku nggak ada yang nerangin."
"Mau ibu yang ngisi?"
"Kasih tambahan waktu jam kosongnya Bu, biar tambah semangat."
"Ngaco kalian ini bicaranya, niat sekolah nggak?"
"Nggak," ucap bebarengan satu kelas.
"Dosa apa ibu pagi-pagi gini, ayo-ayo masuk, hargai tetangga kalian yang belajar."
"Kita nggak punya tanga Bu."
Guru bp udah geleng-geleng.
"Masuk, ibu mau kenalin kalian cewek cantik."
"Maksudnya bu guru?" tanya Farhan yang dimaksud guru bp.
"Aduh, cepat sana, ngapain ibu bohong, yang ada kalian yang sering bohongin ibu."
Semua murid masuk ke dalam karena udah puas jahil ke guru bp.
+++
30 menit sebelumnya.
"Kak, kalau teman-teman Flara ternyata...."
Hasan membungkam mulut Flara.
"Sudah fokus belajar, kalau ada apa-apa ada kakak. Teman-teman kakak juga banyak, ada adik teman kakak di kelasmu yang bisa mantau kalau ada apa-apa. Ngomong-ngomong kakak agak famous di sini, jadi dekat-dekat kakak aja kalau takut," ucap Hasan.
Flara mengangguk.
"Kakak janji jagain Flara dimanapun aku berada?"
"Janji."
Flara tersenyum dan memeluk Gibran. Dia tentu terkejut.
"Kak, terima kasih. Kak Hasan selalu ngerti, daripada kak Gibran. Semoga aku nggak menyusahkan kakak," kata Flara dan melepas pelukan.
"Nggak ada kata-kata menyusahkan, kita itu saudara, sudah sepantasnya," ucap Hasan dan mengelus rambut Flara dan mengacak-acaknya.
Flara yang mendengar terenyuh. Dia mengusap air matanya.
"Jadi baper kan," ucap Flara.
Flara diantar Hasan ke kelasnya yang berada di lantai 3
"Permisi," ucap Hasan mengetuk pintu.
"Kak Hasan," panggil salah satu cewek, Aira.
Hasan mengangkat tangannya kepada Aira sebagai responnya.
"Kak Hasan," panggil rata-rata cewek di kelas.
Guru bp pasrah.
"Silakan masuk, dan kenalkan," perintah guru bp.
Hasan dan Flara masuk. Flara yang hendak memperkenalkan diri dipotong Hasan.
"Perkenalkan ini adek gue, namanya Flara Gabriel, bisa dipanggil Flara. Gue berharap kalian yang akur sama adek gue, awas kalau lecek dikit, gue bakal buat perhitungan," ucap Hasan dan kta terakhir agak sadis.
Satu kelas senang hati mendengarnya, namun agak ngeri akhirnya.
"Iya kak," ucap Farhan, "kalau bisa ane yang jagain."