12.Why are you so obessed with me?

21 5 0
                                    

TYPO?MAKLUMIN
@wp.sucrin
@katherinnaazla_dirgtra
@axlosgra_avrlc
@jeano_achldra
@m4s.gamamu
@alden._ab
@hands0me._hilmy
@pretyy0._zea4
@lia.__apr
@rey._af
@arenz.0
@aracantik.01
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bandung, sumpah dah inimah badan Kate pegel semua duduk terus, pengen rebahan tapi rada gimana gitu mana ada Arenza.

"Ngapa tu muka, nahan berak lo?"

"Heh mulut lo! Sembarangan, mana ada gue nahan berak. Pegel gue duduk mulu."

"Yaa kali aja, Kate"

Kate tidak menggubris ucapan Arenza

"Pak, ini masih jauh gak sih?" Tanya Kate

"Jauh Kate, kamu kira dari Jakarta ke Bandung cuma satu kedipan mata?!"

"Dih ngegas si Bapak! Nanya doang elah"

"Sudah-sudah jangan banyak nanya kamu, nanti kaya Istaka. Mending kamu main HP kek tidur kek"

Kurang ajar tuh Bapak-bapak, bisa-bisanya Kate disamain sama Istaka si bencong itu.

Tiba-tiba mobil yang ditumpangi mereka direm mendadak oleh supir, hal itu menyebabkan mereka terdorong kedepan. Arenza yang refleks langsung melindungi kepala Kate agar tidak terbentur jok depan mobil.

"Gimana sih pak! Kalo mau rem ngedadak kasih aba-aba dong, kalo ntar saya kejeduk jok terus pingsan, terus amnesia bapak mau tanggung jawab?!" Semprot Kate, gila kali jantung Kate serasa mau loncat. Untung gak loncat beneran, ntar serem jadinya.

"Maaf Non maaf, didepan tiba-tiba ada yang cegat!" Ucap supirnya meringis.

Arenza menatap sekeliling, Alarm bahaya dikepalanya seketika berbunyi. Instingnya mengatakan mereka adalah orang jahat, mereka harus segera cabut dari sini.

"Pak, jalan pak!"

"Tapi Den---"

"Pak, saya bilang jalan! Mereka orang jahat Pak!"

Pak Siwon pun kalang kabut tak tahu harus bagaimana, mana jalannya sepi lagi. Makin leluasa aja tuh penjahat buat begal mereka.

Kaca mobil digedor-gedor oleh mereka, wajah wajah mereka tak terlalu jelas sebenarnya karna ditutupi oleh kain sebatas hidung. Tapi dilihat-lihat muka mereka sedikit sangar.

Arenza bingung jadinya, ia apakah ia harus lari?

"Pak Siwon! Ini gimana?!" Tanya Kate panik

"Yo ndak tau, kok tanya saya!!"

"Serius Pak!!"

"Ya gak tau Kate, saya juga takut!!!"

"Dih sibapak!, Za kita gimana dong?"

Arenza tampak berpikri sebentar. Eh berpikri.., berpikir maksudnya.

"Mau gak mau, kita harus lari Kate?" Tatapan Arenza tampak serius.

Brak!

Brak!

Brak!

"Buka pintu mobilnya! Kalo gak kami pecahin kacanya!!!"

Salah satunya tampak membawa tongkat baseball ditanganya, ugh seram juga.

"Gak ada jalan lain, semuanya dalam itungan ketiga kita lari!"

GARAKATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang