5. Kekhawatiran

17.3K 1.4K 5
                                    

Pagi ini,Vicenzo mengajak Vinera untuk berbelanja beberapa gaun yang akan digunakan untuk pesta pertunangan Pangeran Mahkota nanti malam.

Vinera memandang wajah kakaknya yang terlihat gusar sejak tadi malam Ayah menceritakan tentang orang orang yang mengincar Ruby Heart. Vinera berpikir,mungkin Vicenzo was was terhadap masa depan Alburn apabila ada dibawah pimpinannya.

Meskipun Vicenzo ini memiliki kemampuan otak serta kekuatan yang mampu menyaingi kekuatan Pangeran Mahkota tetapi dalam hati kecil Vicenzo masih ada bayang bayang keraguan. Apalagi mendengar ambisi orang orang obsesif itu yang sangat gila.

Vinera yakin seratus persen bahwa Vicenzo mungkin rela mati jika ia harus berkorban memberantas orang orang obsesif itu asal ia sendirian,tidak ada orang lain yang terciprat konsekuensinya.

"Kudengar baru baru ini Kerajaan Glaver baru saja mengibarkan bendera peperangan lagi,aku tak habis pikir dengan jalan pikiran mereka yang rela menciptakan pertumpahan darah hanya untuk permata keabadian konyol itu!!" celetuk Vinera membuka obrolan.

Vicenzo menghela napasnya,ia memandang pemandangan alun alun kota Vanerth yang begitu ramai.

"Manusia tidak akan pernah memiliki rasa puas ketika mereka sudah dikuasai hawa nafsu duniawi!!" sahut Vicenzo gusar.

Vinera mengangguk,lalu memilih melihat pemandangan alun alun kota yang begitu indah. Terlihat patung seorang Pria dengan sebuah elang bermahkota yang bertengger gagah dipundak patung Pria berwajah datar itu.

Pria itu adalah Tuan Duke Vellie Gergionio de Alburn,sosok panutan bagi rakyat yang berada dibawah pimpinan Alburn. Patung tersebut berada ditengah tengah alun alun,dengan air mancur yang membuatnya semakin terlihat indah.

Duke Vellie adalah Duke pertama sekaligus sosok teladan yang begitu diidolakan rakyat kepemimpinan Alburn sedangkan elang bermahkota adalah lambang khas keluarga Alburn. Dua kombinasi patung yang dibuat dengan air maincur ditengah tengah alun alun kota sudah dapat menjelaskan bahwa siapapun yang datang bisa tahu,bahwa mereka berada di wilayah kepemimpinan Duke Alburn,Kota Vanerth.

"Jangan pernah pesimis kak,kau adalah sosok pemimpin yang hebat. Lihatlah orang orang Vanerth itu,mereka begitu mengidolakan kakek Vell dan selalu mempercayai bahwa apa yang datang dari Alburn adalah keberuntungan. Mereka begitu memujamu sebagai penerus Ayah,jadi jangan khawatir tentang orang orang gila itu!!" ucap Vinera mencoba menenangkan hati kakaknya.

Vicenzo beralih menatap Vinera, "Aku tidak peduli kalaupun aku maupun Von yang akan menjadi korban pertumpahan darah selanjutnya jika orang orang itu benar benar ingin meneruskan obsesinya. Tetapi untukmu,aku tidak bisa!!kehilangan Ibu mungkin luka terberat tetapi untuk kehilanganmu mungkin rasa sakit terhebat!!" balas Vicenzo mendesah pelan.

Sudah beberapa kali Pria itu menghela napas berat sejak tadi pagi,tentu Vinera tahu apa yang menjadi beban berat bagi Kakaknya saat ini.

"Percayalah kak,meskipun aku harus menghilang dari dunia kalian,meski pula itu adalah sakit terhebat bagi kalian namun aku yakin semua itu akan ada obatnya. Sakit dan Obat adalah dua hal yang hampir sama,yaitu pahit!!tetapi,jika bisa memilih aku lebih baik sakit bersama sama daripada berbahagia tanpa kalian!!" Vinera berkata dengan hati yang paling tulusnya.

Dikehidupan sebelumnya,tak pernah ia sangka bahwa ia bisa mengatakan kalimat seperti itu. Ia tak pernah mendapat kasih sayang tulus dan jarang sekali menyayangi orang secara tulus.

Karena setiap ia menyayangi orang secara tulus dan serius orang hanya akan memanfaatkannya.

"Kita terlihat seperti Kakak Adik yang saling menyayangi,ya?" tiba tiba Vicenzo tertawa dengan topik yang mulai berubah.

Last Choice : the eternal loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang