30. Duniaku

6.6K 530 7
                                    

AUTHOR NOTE⚠️

Ngelagg bangett otak sayaa harii ini,baru nyadar chapter 30 nyaa belum ke up malah keduluan yangg chapter 31😭🙏🏻Maaf bangettt jadii ga nyambungg🙂mau unpublish udah lumayan yg bacaa😥
.
.

Sungguh,sepertinya malam ini adalah malam tersial untuk pertama kalinya semenjak Vinera berada di Glaver.

Wanita itu menatap Keith yang tengah memakan makanannya dengan santai seolah tak pernah terjadi apa apa tadi.

Keith yang merasa diawasi pun menoleh melihat Vinera yang bahkan tak sama sekali menyentuh makanannya dan malah menatapnya. Keith tersenyum lalu meraih gelas berisi air putih dan meminumnya.

"Menatapku terus,kapan habisnya makanan kamu?" goda Keith membuat Vinera tersadar seketika lalu memakan makanannya.

Keith menopang dagunya dengan tangan lalu menatap Vinera yang terlihat gugup saat makan. Begitu lucunya...

"Kamu kenapa menatapku terus?aku gak nyaman." Vinera melirik Keith yang masih setia menatapnya.

Keith terkekeh pelan, "Ya tanya saja pada dirimu,tadi kenapa juga melihatku terus?" Vinera terdiam,rasanya ia tak memiliki selera makan saat mengingat Keith yang memarahinya tadi sore. Seluruh perkataan dan perlakuannya masih teringat jelas di otaknya.

"Keith,aku mau tanya. Jendra itu memang punya faksi untuk menggulingkan tahta Pangeran Reizel,ya?" tanya Vinera takut takut,ia tak berani menyebut Reizel tanpa embel embel pangeran takut Keith salah paham lagi.

Keith memicingkan matanya tajam,darimana wanitanya ini tahu kalau Jendra ini memiliki faksi yang cukup besar seperti itu?

"Kamu tahu darimana?" tanya Keith memastikan.

"Jendra pernah menawarkan aku agar masuk ke faksi pendukungnya," jawab Vinera agak takut melihat Keith yang sudah mulai curiga.

"Apa?!sudah gila Pria itu,bisa bisa nya menawarimu masuk ke faksinya. Mau mati apa dia?!" kesal Keith menggebrak mejanya membuat Vinera meneguk ludahnya kasar.

Kenapa dia sekarang jadi agak takut sih dengan Keith?padahal ia sudah biasa melihat Keith versi beringas tapi kini,baru menggebrak meja saja dia sudah takut.

"Jangan marah marah,aku takut." Vinera menyengir lebar dengan tangan yang bergetar di bawah meja.

Keith tertawa melihat cengiran Vinera,entah mengapa wanita itu terlihat seperti mulai takut padanya. Tapi itu bagus,agar ketika Vinera ingin berdekatan dengan Pria lain dia bisa berpikir dua kali akan konsekuensi yang akan didapat.

"Aku ini elemen api sayang,jadi mau tenang,sedih,marah,kecewa aku juga keliatannya seram haha," ujar Keith tersenyum lembut menatap Vinera yang terlihat malu malu.

"Oh ya,kata Jendra kamu tidak mengakuiku sebagai kekasih karena aku belum pernah menyatakan perasaanku pada kamu,kan?kalau begitu sekarang aku bakal lakuin itu." Keith meraih tangan Vinera yang berada di atas meja.

"J- jendra bilang gitu sama kamu?" tanya Vinera terkejut.

Jendra kepet lo,awas besok besok kalau ketemu.

"Vin,kamu mau jadi kekasihku?" Vinera terdiam,menatap netra Keith yang tengah menatapnya penuh harap. Ya walaupun ia tahu,ia tak bisa menjawab apapun selain kata iya.

Vinera mengangguk lemah, "Iya,aku mau!!" jawab Vinera dengan senyum ragu nya.

Keith tersenyum cerah lalu mengecup punggung tangan Vinera, "Jadi kalau ada yang tanya hubungan kita kamu tahu kan jawabannya?apa sayang?" ucap Keith dengan senyum miringnya.

Last Choice : the eternal loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang