44. Kecurigaan

4K 280 8
                                    

Vinera menyusuri taman lily yang ada di Istana Bintang yaitu Istana tempat tinggal Jendra berada. Taman ini memang didominasi oleh bunga Lily sesuai dengan namanya meski ada beberapa bunga jenis lain yang menghiasi taman.

Namun entah ini nasib Vinera yang selalu sial ketika berada di Istana mau dimanapun tempatnya, ataupun hanya sebuah kebetulan Vinera harus dipertemukan lagi oleh Pria yang begitu ia hindari.

Siapa lagi kalau bukan kekasih keduanya, Pangeran Mahkota Reizel. Memang Vinera sangat tidak ingin bertemu Reizel terlebih dahulu untuk beberapa saat kecuali jika memang itu bisa membuat hubungan mereka berakhir.

Vinera menunduk pura pura tak melihat kehadiran Reizel tapi sayangnya Pria itu segera menghampirinya.

"Bertemu lagi disini... haha, kebetulan macam apa ini?kita memang sudah ditakdirkan menjadi jodoh!!" Reizel tersenyum seperti biasa, manis namun Vinera tak dapat memastikan apakah itu benar benar tulus atau senyum palsu yang sengaja Reizel tampilkan.

Sebagai ukuran seorang Pangeran Mahkota, tentu pemikiran Reizel harusnya sangatlah bijaksana serta cerdas. Tetapi ini aneh ketika ia baru menyadari kalau Reizel itu cukup mencurigakan.

Pria itu tampak sangat bodoh di depannya, mengemis perhatian dan menjatuhkan harga dirinya sebagai calon Raja di masa depan hanya untuk sebuah posisi sebagai kekasih kedua?

Dalam diam, Vinera tersenyum iba membayangkan begitu malangnya nasib Reizel apabila posisinya benar benar akan tergeser oleh Jendra. Bukan apa apa, hanya saja selama ini tak ada gosip maupun rumor apapun tentang Jendra yang berniat bersaing dengan kakaknya.

"Hai... kamu baik baik saja sayang?" Reizel melambaikan tangannya di depan wajah Vinera.

Vinera sendiri salah tingkah, semilir angin sejuk menerpa surai Vinera yang tergerai membuatnya bergerak menutupi wajah cantiknya.

Reizel tersenyum lalu berniat menyingkirkan helaian helaian rambut coklat itu dari wajah Vinera. Namun, ketika tangannya akan menyentuh rambut Vinera sebuah bola seukuran kelereng berwarna orange melesat melewati celah yang tercipta dari tangan Reizel serta wajah Vinera.

Vinera mematung menatap bola kecil mirip kelereng yang melesat begitu cepat di depan matanya yang ternyata itu adalah sebuah api. Perasaan Vinera mendadak menjadi tidak enak, tidak salah lagi api itu pasti berasal dari...

"Don't touch mine!!" Keith datang menatap tajam Reizel yang berani beraninya ingin menyentuh kekasihnya, sekalipun itu hanyalah sehelai rambut tak akan Keith biarkan Pria itu menyentuh Vinera.

Reizel tertawa, "Yours?or Ours?"

Keith mengerti maksud dari perkataan Reizel, tangannya terkepal erat dengan kobaran api yang seolah tengah membakar tangannya.

"Sialan!!" umpatnya melayangkan bola api sebesar bola kasti kearah Reizel namun sayangnya api itu lenyap ketika bertubrukan dengan dinding air yang Vinera ciptakan.

Keith bodoh, bagaimana mungkin Pria itu begitu gegabah ingin melukai Pangeran Mahkota? pikir Vinera.

Reizel tersenyum puas melihat Vinera yang melindunginya dari serangan sihir Keith sekaligus wajah Keith yang semakin menunjukkan emosi yang tak stabil. Seolah ada kobaran api yang kini menyelimuti tubuhnya, kepala Pria itu panas melihat Vinera yang menggagalkan aksinya untuk membakar kepala jelek Pangeran narsis itu.

"Hei hei ada apa ini?kenapa aku mencium aroma hangus?" suara seseorang terdengar di kala suasana tegang yang menyelimuti. Dia adalah Jendra, dengan wajah manipulatif nya menatap tiga manusia yang saling berhubungan itu.

Oh, benar benar drama percintaan yang rumit. Untungnya Jendra tidak pernah terlibat hubungan cinta dengan seseorang.

"Hehehe lihatlah tiga pasangan— eh maksudku tiga orang terdekatku ini sepertinya sedang tidak baik baik saja. Ada apa sih?tidak ada yang mau berbagi cerita nih?" Jendra datang merangkul pundak Vinera sok akrab.

Last Choice : the eternal loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang