Untuk masa depan

276 24 1
                                    

Ashelya, banyak kata yang sebenarnya mau aku sampaikan ke kamu. Tapi aku takut kamu mengira ini hanya candaan. Jadi, jika suatu hari kamu baca surat ini. Itu tandanya beberapa waktu lagi kamu akan menjadi milikku seutuhnya.

Jujur saja, aku mulai merangkai kata-kata karena kakakku, Shandira. Kalau kasmaran ia pasti selalu membuat surat, aku tidak begitu ingat saat dia masih muda. Tapi aku pernah melihat kotak yang berisi surat. Banyak sekali surat di dalam kotak itu. Dan aku yakin itu semua milik kakakku, karena amplopnya ada tulisan nama kakakku.

Kamu tau? Awal aku lihat kamu, aku ga begitu tertarik. Karena kamu itu salah satu anak ekskul gymnastic yang isinya sombong serta songong. Bahkan aku dan temanku selalu berusaha untuk mencari masalah dengan kalian.

Saat itu, aku juga ga yakin kalau orang kayak kamu bakal melirik aku. Kabarnya kan dulu kamu cowoknya banyak.

Seiring berjalannya waktu, perasaan ini muncul. Perasaan kagum awalnya. Aku kagum karena kamu pintar dan berbakat. Semakin lama aku mulai suka. Aku suka kamu karena kamu cantik dan ramah. Selanjutnya aku suka tanpa alasan. Setelah itu aku sayang. Aku sayang sama kamu, tapi aku ga bisa mengungkapkan karena aku takut kamu straight dan.. nantinya bakal jauhin aku.

Tapi aku meyakinkan diri ku. Dan ya, aku berhasil Confess. Walaupun setelah itu aku di ghosting 3 bulan.

Tiga bulan berlalu, kamu menghampiri aku dan berkata juga suka padaku. Akhirnya kita berpacaran ya? Menghabiskan waktu bersama mu bukanlah hal yang mudah. Tapi aku suka. Saat lulus, aku ragu kita tidak akan satu universitas. Ternyata kita diterima di kampus yang sama. Walaupun jurusannya berbeda. Tapi tidak apa.

Setelah lulus, kita berdua akhirnya memiliki gelar Sarjana. Saat itu aku mulai cinta kamu. Sungguh. Beberapa bulan aku memastikan rasa cinta ini. Akhirnya aku mengikat janji dengan cincin. Cincin emas yang aku tidak tau kalau kamu suka atau tidak. Tetapi wajahmu menunjukkan ekspresi yang sangat senang saat memakainya. Kamu selalu memandangi cincin itu. Aku menjadi lega karena aku kira aku akan tertolak. Ternyata pikiran ku salah.

Setelah beberapa bulan, kamu diterima bekerja di perusahan kakakku. Aku tau ini impianmu. Aku senang karena kamu bisa berbaur dengan teman kerjamu. Sampai-sampai aku dilupakan. Sedih sedikit tapi aku bangga.

Aku pun kerja juga, aku pegang perusahaan papa. Jadinya aku harus bolak balik lombok jakarta biar punya penghasilan untuk menghidupi kamu.

Aku bisa beli rumah sekarang, bisa beli mobil, bisa membelanjakan kamu, ponakan aku, dan orang tuaku.

Dan sekarang, kalau surat ini sampai ke kamu cel, aku berhasil meyakinkan orang tua kamu. Aku berhasil menaruh kepercayaan mereka ke diri aku. Kamu bangga ga cel?? Harus bangga pokoknya.

Ini satu-satunya surat yang aku berani kasih ke kamu. Sejujurnya banyak surat yang aku buat, tapi hanya ini yang akan aku kasih ke kamu. Semoga suatu saat nanti aku benar-benar memberi surat ini pada mu.

------------

-TBC-

usrelio

Tutorial = Cara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang