Bertahan?

285 40 5
                                    

Fanfic-!

.
..
...

Manusia selalu berlebihan jika berkata. Mereka bilang kamu beruntung bisa mendapatkan ku. Aku yang beruntung bisa mendapatkan kamu.
-
Kecewa hanya perasaan sementara jika bersama mu. Selebihnya istimewa.
-
Aku rindu rembulan yang bersinar terang. Aku lihat malam gelap merindukan sinar mu.
-
Manusia hebat ke-2 setelah ibunda itu kamu. Sekarang sudah bertemu ya?
-
Aku berjalan melewati jajahan kita. Rasanya tidak sama, sudah banyak yang menginjak jejak kita.
-
Katanya, manusia hanya bisa jatuh cinta 3 kali. Dan aku benar jatuh cinta 3 kali kepadamu.
-
Mengapa disebut rembulan? Aku tidak mau jarak ku dan kamu sama seperti aku dan bulan.
-
Cerita yang sama tidak terulang lagi. Tapi aku tidak bisa bertahan dengan satu cerita.
-
Saat terbahagia ku, aku masih mengingat kamu. Aku terbayang senyum mu. Tapi saat terpuruk ku, aku datang pada mu.
-
Kamu harusnya bosan dengan kehadiran ku. Aku selalu datang saat sedih saja.
-
Aku sudah menganggapnya seperti bagian ku sendiri. Bahkan sekarang sudah menjadi dunia ku.
-
25 lagu kenangan tersimpan dalam pikiran ku. Sudah berapa lama kamu menyimpan lara.
-
Aku dan langit sudah akrab sekarang. Jika itu tentang mu, langit akan hujan. Dan aku berjalan sunyi dibawah hujan itu.

----

"Tapi kisah kita udah selesai. Sekarang aku sama kamu. Terus kamu masih nyalahin aku cuma karena pelukan?"

"Kamu selalu ga suka kalau aku dekat-dekat dengan client ku. Tapi kamu nya aja kayak gini. Terus aku harus diam aja liat kamu gitu?"

Sisca melangkah kan kaki tegas ke arah pintu kamar dan keluar. Ia meninggalkan Shandira duduk sendirian tanpa penjelasan atas perlakuannya tadi.

Terdengar suara mobil dinyalakan, Shandira bergegas keluar rumah untuk menggagalkan Sisca pergi dari rumah. Namun sayang, Shandira gagal. Sisca sudah di perjalanan menuju rumah saudaranya.

Selalu seperti ini. Jika ada selisih paham, Sisca akan pergi dari rumah untuk beberapa hari. Dan Shandira harus sabar menunggu Sisca pulang sambil mengurus pekerjaan rumah.

Kedua anak mereka selalu mendapat alasan bahwa maminya sedang ada projek di luar kota. Christy selalu percaya alasan dari bundanya. Tetapi Zee tidak bisa dibohongi, ia sangat tahu saat mereka bertengkar.

"Bun, baru aja kemarin mami pulang ke rumah. Kok mami udah pergi ke luar kota lagi?" Si bungsu bertanya sembari tenggelam di pelukan Shandira.

"Kan mami kerja. Nanti kalau sudah selesai pasti pulang kok," Shandira mengelus kepala Christy.

"Kali ini karena apa Bun?" Spontan Zee sambil tetap melihat hp nya.

Zee tidak pernah mendapat jawaban pasti saat bertanya. Bundanya selalu optimis dengan jawaban yang sama. Tapi, kali ini berbeda.

Christy kembali ke kamarnya untuk tidur. Zee tetap di kamar orang tuanya karena sudah sangat malas beranjak.

Walau dengan perasaan yang sedih dan kecewa, Shandira tetap melaksanakan pekerjaan miliknya. Menurutnya, pekerjaan dapat menghilangkan pikiran kacau saat ini.

Beberapa kali, Zee melihat sosok wanita yang sedang fokus menatap laptopnya. Lalu ia keluar untuk membuat coklat hangat.

"Diminum bun, biar ngantuk. Ngga bagus kalau begadang. Besok kan hari libur," Zee meletakkan coklat hangat itu lalu duduk di sebelah bundanya.

Tutorial = Cara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang