- Sehee POV -
"NAIIIKK... NAIIIK... KE PUNCAK GUNUUUUUNG..."
"BUS-NYAAAAAA MENABRAK TEBIIIING..."
"NAIKKK... NAIKKK... KE PUNCAK GUNUUUUUUNGGGG..."
"TANGANKUUU... TERTANCAP BELIIIING..."
"KIRIII... KANAAAAN... KULIHAT SAJAAAAA..."
"BANYAAAAAK... YANG KALAH TAMPA-AA-AAAAN..."
Perjalanan terus berlanjut di iringi lagu tidak jelas yang di nyanyikan DK, Mingyu dan Seungkwan itu.
Dasar aneh.
"lagu apa itu Seungkwan-ah, Mingyu-ie, DK-ah?" tanya S.Coups-sunbae sweatdrop.
Seungkwan yang berjalan di depan S.Coups, langsung menoleh. "Naik Naik ke Puncak Gunung."
"PENCEMARAN LAGU!" omel Vernon.
Seungkwan pouting. "kajjayo~ suasananya sangat hening di jalan ini. Kenapa tidak boleh bernyanyi?"
Benar.
Suasana disini sangat hening.
Benar-benar hening.
Kami jauh dari Seoul, berada di dataran tinggi nan sepi penduduk, bus kami kecelakaan, supir kami kabur, komunikasi terputus, hari mulai gelap, dan satu lagi.
Kejadian janggal soal tanggal.
Kami berangkat tanggal 16, setelah aku sadar gara-gara kecelakaan, tanggal berubah menjadi tanggal 19. Tidak mungkin aku pingsan 3 hari. Mereka bilang aku pingsan 15 menit. Dan saat kutanyakan soal tanggal, mereka semua menjawab sekarang memang tanggal 19.
Hanya Joshua dan aku yang menyadari perbedaan tanggal yang terjadi, dan juga Jeonghan yang dari tadi tidak menjawab pertanyaanku.
Dia terus terdiam setelah kecelakaan itu.
Shock? benar, itu mungkin. Pasti banyak yang shock bila mengalami kejadian macam ini, tapi...
"NAIIIIK... NAIIIIIK... KE PUNCAK GUNUUUUUUNG..."
Apa orang-orang macam ini merasa shock?
"YA! KALIAN BERTIGA! DIAM ATAU KALIAN KULEMPAR DARI SINI KE BAWAH TEBING!" suara Woozi menggelegar di tengah hutan ini.
__________________________________________
Kami terus berjalan dan berjalan di tengah kegelapan. Untunglah ada senter dan cahaya ponsel yang menerangi jalan kami.
Mingyu menggeleng-gelengkan kepalanya. "aishhh... cheongmal. YA! Sehee-ah, bukankah di dalam class drama kekuatanmu itu mengeluarkan cahaya dengan gaya lebay? pakailah sekarang, kita butuh sekali itu tahu!"
"ITU DI CLASS DRAMA DAN TIDAK LEBAY, KIM MINGYU!" rutukku. "KAU JUGA. KELUARKAN PHOENIXMU DAN SELAMATKAN KITA SEMUA!"
"keure.. kalian jangan bertengkar. Kucing dan anjing kali ini harus akur, ne?." kata Jaein.
Aku seketika menginjak kaki Mingyu saat dia lengah.
"AAAKKK!!"
HAHAH... LEGA RASANYA RASA KESALKU.
"Sehee-ah, kakiku..."
"diam."
"appo~"
"Ne. Kepalaku juga sakit gara-gara tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS FOREVER (END)
Mistério / Suspense"kalian sudah berjanji untuk selalu bersamaku selamanya, maka dari itu aku tidak ingin pergi sendirian."