18 menit yang lalu...
Sehee terbangun dengan perasaan tidak enak yang menghantuinya. Dia bermimpi sangat buruk. Dia berjalan di tengah tidurnya, menembus hujan, dan kakinya melangkah dengan sendirinya ke arah sebuah kolam tua yang ada di taman belakang villa.
Semuanya terasa nyata.
Tapi, dia menghentikan langkahnya saat seseorang memanggil namanya. Itu Hoshi. Namja itu yang menarik dan menghentikannya, lalu menggendongnya kembali ke dalam villa.
Semuanya terasa nyata. Sangat nyata, dan dia tidak percaya kalau itu adalah mimpi.
Matanya memang terpejam, tapi dia bisa melihat jelas apa yang terjadi.
Saat Hoshi menggendongnya ke dalam kamar, di balik pintu, Sehee bisa melihat ada seseorang yang bersembunyi disana.
Sepasang mata yang menyiratkan kegelapan dan kematian.
Dan setelah itu, Sehee tidak bisa mengingat apa-apa lagi. Dia kembali sadar saat dia terbangun dari tidurnya. Dia sadar kalau baju piyama-nya basah dan tubuhnya di tutupi selimut tebal oleh seseorang─ mungkin Hoshi, dan juga perasaan cemas yang benar-benar menusuk.
Perasaan itu benar-benar menguat, saat dia membuka pintu kamarnya. Disana sudah ada cipratan dan genangan darah, dan juga noda seretan darah yang ada di sepanjang koridor, di mulai dari kamarnya.
Sehee benar-benar ketakutan.
Dia mengingat perlahan mimpi buruknya. Orang itu, mungkin pelakunya... seseorang yang bersembunyi di balik pintu, hingga kegelapan tidak mengizinkannya terlihat.
Dan dia juga mengingat seseorang yang sangat di khawatirkannya. Kwon Soonyoung.
Akhirnya dia jatuh terduduk dengan tubuh yang lunglai, mencoba berdoa agar bukan Hoshi-lah pemilik darah itu. Dia tidak bisa mengontrol tangisnya lagi. Sekujur tubuhnya gemetar hebat.
Semoga saja bukan Hoshi.
__________________________________________
"jadi..." gumam Jeonghan. Dia mengerti sekarang.
Sehee mengangguk lemas. "jebalyo~ apa salah satu dari kalian sudah bertemu dengan Hoshi? dia muncul di mimpiku dan aku tahu sejak insiden ini di mulai, aku sering bermimpi aneh. Keunde, aku benar-benar berharap itu bukan Hoshi. Aku tidak kuat... aku tidak ingin dia mati disini... jebal, apa dia masih tidur, sama seperti Mingyu dan yang lainnya?" tanyanya dengan mata yang mulai berair kembali.
Joshua meremas tangannya sendiri dengan kuat-kuat. "a-aku... aku tidur bersama Vernon. Aku tahu Mingyu tidur di kamar sebelah, tapi... aku... belum bertemu Hoshi, karena yang kutahu dia tidur bersama Wonwoo, Jun dan Myungho. Mian, Sehee-ah."
Mendengar perkataan Joshua, membuat Sehee semakin tercekat dan khawatir. S.Coups segera membantunya berdiri dan mencoba terus menenangkannya.
"tenanglah, mungkin Hoshi masih tidur dengan yang lain. Lebih baik kita mengikuti kemana noda darah ini berakhir. Mungkin saja ada petunjuk. Kita berdoa saja agar itu bukan Hoshi seperti firasatmu, Sehee-ssi."
Sehee menarik nafas dalam-dalam, mencoba menguatkan hatinya sendiri dan berjalan mengikuti S.Coups dan Joshua yang sudah berjalan duluan di depannya.
Mereka mengikuti jejak seretan darah itu sampai keluar dari bangunan villa, mengarah ke taman belakang, dan disana Sehee semakin terdiam kaku.
Jejak darah itu memang sudah semakin terhapus hujan, tapi pekat dan baunya darah tidak salah lagi...
...jejak itu berhenti di kolam tua yang ada dalam mimpinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS FOREVER (END)
Misterio / Suspenso"kalian sudah berjanji untuk selalu bersamaku selamanya, maka dari itu aku tidak ingin pergi sendirian."