Typos adalah kewajiban.
.
.
.DI ZAMAN DAHULU KALA, hiduplah sepasang kekasih yang sudah berpuluh-puluh tahun menikah. Tetapi mereka belum dikarunia seorang anak, mereka sangat sedih.
"Groaaaarrr!!!!!"
DOR! DOR!
Suara tembakan memekakkan telinga makhluk buas, dan membangunkan sepasang kekasih yang tengah tertidur lelap.
"Pemburu? Mas, bangun!! Ada pemburu, mas bangun!!" teriak sang wanita panik. Dia menepuk pipi suaminya, berharap suaminya segera bangun dan meneriksa keadaan diluar.
Sang pria terbangun, ia menatap istrinya yang panik. Dengan sigap ia mencari senjata yang mungkin dapat digunakan, dan berlari keluar rumah. Tapi yang dia dapatkan hanyalah sesuatu yang kosong didepan halamannya, meski kosong tapi terlihat berantakan.
"Kau pasti terkejut ya..." sebuah suara mengejutkan lelaki berumur itu.
"SIAPA KAU?! APA MAU MU!?" Lelaki itu menodong kapak yang biasa ia gunakan untuk menebang pohon.
Pemilik suara itu mendekat kearah lelaki berumur, membuat si lelaki terkejut kembali. Pasalnya adalah karena ia Raksasa.
Raksasa itu tertawa keras, dan menatap lelaki berumur itu dengan tegas. "Aku akan mengabulkan permintaanmu jika kau menutup mulutmu setelah mengetahui aku seorang raksasa."
"Tapi tentu dengan satu syarat," dengan enteng raksasa itu mengangkat pria berumur itu. "Sebutkan." ujar lelaki itu.
Lagi-lagi raksasa itu tertawa, "aku baru tahu ada spesies manusia sepertimu."
Sang lelaki tidak mengubris ocehan itu. "Baiklah, ini syaratnya. Dengarkan baik-baik, manusia."
Raksasa itu meletakkan kembali pria paruh baya tersebut.
"Pertama, aku akan mengambil kembali apa yang telah aku serahkan. Kedua, pastikan kau merawat permintaanmu. Dan yang terakhir, jika kau tidak mau menyerahkannya maka aku tidak segan membunuhmu." jelas sang Raksasa.
Sang Raksasa bertanya, "Apa kau tidak keberatan?"
"Baik, aku terima persyaratan mu." jawab lelaki itu. Raksasa itu menyeringai, sungguh kagum dengan manusia didepannya ini.
Ia merogoh sesuatu, dan memberikan sesuatu itu kepada lelaki berumur. "Tanam lah! Tanam sambil mengucapkan apa yang kau mau."
"Baik. Terimakasih." Setelah itu Raksasa itu menghilang, lelaki itu baru menyadari bahwa ia melihat mayat seorang pemburu.
Sang Istri berlari terpogoh-pogoh, dan menatap Suaminya dan mayat pemburu disampingnya. "Mas! Ini mas yang bunuh?!!" tanya sang Istri histeris.
Sang suami menggeleng, "Bukan, saat mas periksa tadi pemburu itu sudah mati tergeletak."
Sang wanita bernafas lega, "Kalau bukan mas yang membunuh pemburu itu, lalu siapa?"
"Mas ceritakan nanti, kita kubur dahulu pemburu ini. Tolong ambilkan cangkul di gudang." tanpa banyak omong sang Istri mengambil cangkul dan kembali lagi.
Wanita itu memberikan cangkul tersebut pada suaminya.
"Kita akan ke pemakaman khusus." ucap lelaki berumur itu. Ucapan yang mengejutkan sang istri. "Apa tidak berbahaya mas, bisa-bisa mas dicurigai!"
"Ga akan, ayo."
Kedua pasangan itu membawa mayat pemburu itu. Ia merasa perasaan tidak enak, dan benar saja tiba-tiba mayat pemburu menjadi debu.
"M-mas??!!"
"Tenang," sang lelaki menyuruh sang istri dibelakang badannya.
"Kalian... tidak perlu khawatir, salah pemburu ini yang menargetkan ku." ujar suara asing itu dengan lirih.
"Jangan lupa persyaratan kita, Tuan." setelah itu angin berhembus kencang, menerbangkan kedua surai pasangan hidup itu.
"Mas kenal?"
"Iya,"
GEBEDUKK!!
"Mama, aku ngantuk." ujar seorang bocah. "Oh oke, ceritanya tamat sampai sini ya."
"Muach. Selamat malam, Jolyne."
"Selamat malam, mama."clekk!
"Jolyne sudah tidur?" tanya seorang pria berahang tegas dengan otot. "Sudah, kenapa?" Pria berahang tegas itu menggeleng, "Aku lapar, cepat buatkan aku makanan." titahnya.
"Oke dehh... siap Tuan Kujo~~"
"Tapi aku mau kau sebagai menunya."
"Eh-?"
"Jolyne bilang dia ingin punya adik."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.[A/N]
besok PAT? kuy ngedraft.
apasih yang gw ketik ga nyambung, yh pendek seperti teman sy.
maafff
jangan lupa bintang kk makasiehhh 💋💋💋💋💋💋💋💋💋💋
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐨𝐫 𝐘𝐨𝐮 | Open req
Kısa Hikaye'Jika mencintaimu adalah sebuah dosa maka biarkanlah aku masuk ke neraka dengan bangga.' The characters belong to © Hirohiko Araki Fanfic story by Krya_langit / Jonna_joestar