03 || Diterima

2.2K 350 77
                                    

Absen dulu ges, tau cerita ini darimana?

✧✧✧

Matahari sudah menunjukkan sinarnya yang menandakan kalau hari sudah mulai pagi. Sementara gadis bersurai light-ash brown itu masih setia bergelung di bawah selimutnya.

"(Name), bangun ..."

Dan sang teman yang bernama Yoichi Isagi dengan sabar membangunkan putri tidur yang tidurnya mirip dengan kerbau itu.

Isagi menghela napas melihat (Name) yang tidur sangat pulas. Ia heran, (Name) lagi mimpi apa sampe susah untuk di bangunin? Apa dia lagi mimpi ketemu para husbunya atau mimpi jadi milyuner?

"Woi bangun!!" Isagi berseru.

Sepertinya stok kesabaran Isagi sudah mulai habis. Buktinya sekarang ia sedang mengguncang-guncangkan tubuh temannya dengan brutal sampai kasur bergoyang seperti rumput-rumput dan ilalang.

"Bangun anj--" umpat Isagi tertahan.

"Hmm ... Lima menit lagi.." gumam (Name) sadar tidak sadar.

Sudah di guncangkan sedemikian rupa, gadis itu masih betah menutup mata.

"Lima menit palelu! Buruan bangun anjir!" Isagi ngamuk sembari menimpuk (Name) dengan bantal.

Puk

"Aduhh!" (Name) mengaduh.

Barulah gadis itu membuka matanya, dan pemandangan pertama yang dilihatnya adalah wajah garang Isagi yang saat ini sedang bertolak pinggang--persis seperti emak-emak penagih hutang.

"Ngapain sih?! Lo ngapain pagi-pagi gini di kamar gue?" (Name) berseru kesal. Mimpi indahnya harus buyar karena seorang Isagi.

Isagi tersenyum kemenangan melihat (Name) yang akhirnya duduk meskipun mata gadis itu belum terbuka sempurna.

"Nyokap lo nyuruh gue buat ngajakin lo lari pagi. Katanya, otak lo biar fresh dan—"

"Mikir dua kali buat nolak perjodohan?" (Name) memotong perkataan Isagi dengan nada kesal.

"That's it!" Isagi menjentikkan jari.

"Tck, males!" keluh (Name) hendak merebahkan diri lagi, tetapi Isagi menariknya kembali ke kenyataan.

"Gak ada males-males, buruan! Gue dah bangun pagi-pagi buta buat ngajakin lo! Enak aja gak jadi." Isagi ngomel.

(Name) mengacak-acak rambutnya dengan frustasi hingga rambutnya yang sudah megar semakin awut-awutan kayak hidupnya.

"Buruan mandi!" titah Isagi sembari menoel lengan (Name).

"Ah, males!" (Name) merengek.

Isagi menghela napas panjang. Menghadapi (Name) yang baru bangun tidur sama aja kayak ngurusin bocah kecil. Rese.

"Yaudah cuci muka aja sana!" titah Isagi.

"Gendong!" pinta (Name) manja dengan muka melasnya.

Isagi melotot. "Palelu gue genjreng! Buruan cuci muka! Gue tunggu dibawah, jangan lama." tukas Isagi, setelah itu ia langsung meninggalkan (Name).

(Name) yang melihat Isagi sudah menghilang dari balik pintu mendengus sebal.

"Aish!"

✧✧✧

"Pelan-pelan dong!"

"Lo lari kayak di kejar-kejar hutang!"

(Name) mengeluh pada Isagi yang berlari cepat di depannya. Lelaki itu seperti tidak ada capeknya berlari keliling komplek, sedangkan (Name) sudah capek gak karuan, bahkan napasnya aja udah pendek-pendek.

Blue Lock AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang