Vote dan komennya yah, cintaku.
Sekarang aku ada target vote. kalo belum tercapai, aku gak akan update😁😁
Selamat membaca!
✧✧✧
"Itu Ketos nya?"
(Name) memperhatikan pemuda bersurai coklat kemerahan yang memakai jas almamater berwarna biru milik sekolahnya. Di dada kirinya tersemat sebuah pin yang bertuliskan Ketua Osis, tepat di sebelah badge nama miliknya.
"Iya. Sana samperin." suruh Chigiri.
Gadis jadi-jadian itu memasang wajah sangsi setelah melihat si Ketos tersebut. Bagaimana tidak? Manik teal indah miliknya terasa begitu dingin dan menusuk. (Name) tidak bisa membayangkan ketika berhadapan dengan manik miliknya, akan sebeku dan sekaku apa dirinya nanti. Dan lagi, wajah si ketua OSIS itu juga terlihat sangat datar seperti papan triplek.
"Bilangnya gimana?"
"Kak, saya boleh ikut tour, gak? Soalnya saya anak baru dan belum dapet kelas." Kunigami memberi saran. Ia sedikit iba melihat wajah nelangsa yang ditujukkan oleh murid baru itu.
Chigiri manggut-manggut. "Lo berharap aja semoga mood-nya lagi baik dan lo di izinin buat ikut."
"Hah? Kalo mood-nya baik? Terus kalo enggak?" tanya (Name) dengan wajah khawatir.
"Ya mana gue tau." Chigiri menaikkan bahu. "Coba aja sana!"
"Kok gue sangsi ya?" (Name) bergumam.
Ia kembali melihat ke arah Sae yang sedang mengatur barisan anak kelas sepuluh. Dari jauh saja, (Name) bisa merasakan aura mengancam dari pemuda tersebut, apalagi dari dekat.
"Dah, dah, kita mau ke kelas dulu. Bye, (Name)! Semoga sukses!" Chigiri pamit sembari menyeret Kunigami.
"Dih si anjir!" (Name) menggerutu melihat kedua orang itu yang main nyelonong meninggalkannya begitu saja.
"Samperin gak ya?" (Name) menimang sebentar. "Samperin deh!"
Dengan langkah ringan, sang gadis yang tengah menyamar menjadi lelaki itu, bergegas menghampiri Itoshi Sae yang saat ini sedang berdiri di tengah lapangan. Pokoknya, (Name) akan mencoba saja dulu, urusan diterima atau tidak, ya, pikirkan nanti.
Sementara itu, Kunigami memandang Chigiri sembari geleng-geleng kepala. Ia tau kalau temannya itu sedikit ngambek perihal perkataan (Name) yang tadi mengatakan kalau Chigiri adalah seorang perempuan.
"Segitu kesal nya lo sama (Name), sampe harus ngerjain dia?"
"Gue cuma mau ngasih tau dia aja. Kalo jadi orang nyebelin tuh gak enak banget. Padahal, first impression itu penting." Chigiri mulai mengoceh. "Dan, gue mau dia ngerasain aja. Itoshi Sae itu beneran orang yang cocok."
Kunigami menghela napas panjang, sudah hapal dengan kelakuan temannya yang satu ini. "Semoga (Name) gak kena mental."
✧✧✧
(Name) menarik napas sebelum menghampiri Sae. Dengan senyuman lebar dan sebisa mungkin bersikap ramah, ia berjalan mendekati pemuda tersebut.
"Permisi, kak!" (Name) menyapa Sae dengan nada riang dan sopan. Tangannya terjulur ke arah pemuda yang menjabat sebagai ketua OSIS tersebut. "Saya (Fullname)! Saya mau gabung ikut tour boleh gak? Soal nya saya anak ba—"
"Lo gak ada kelas?" pertanyaan dingin serta tatapan datar yang dilayangkan padanya membuat (Name) seketika terdiam. Tangan yang sebelumnya dijulurkan untuk berjabat tangan pun berakhir melayang di udara. Karena tidak mendapat sambutan, ia kembali menarik tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Lock Academy
FanfictionDemi menolak perjodohan yang di lakukan oleh kedua orang tuanya, (Fullname) nekat masuk ke akademi Blue Lock yang notabenenya sekolah untuk anak laki-laki. Jadilah (Name) memutar otak agar bisa bersekolah disana. Dengan di bantu oleh sahabat kecilny...