Brak!Isagi terlonjak kaget ketika melihat lelaki bersurai putih yang baru saja datang menggebrak meja dengan tidak santai. Kepalanya geleng-geleng sembari mengelus dadanya yang berdegup kencang.
"Lo tau gak sih kalo Shidou itu definisi anjing?!" (Name) mengeluarkan sumpah serapahnya begitu meletakkan bokongnya di sebelah Isagi. "Gue sebal banget sumpah?!"
Isagi menghela napas panjang lalu bertanya dengan sabar. "Kenapa?"
"Kenapa lo tanya?! Dia ngadu ke Sae kalo ngeliat lo lagi melempar barang titipan gue kemarin!" jawab (Name) emosi.
Surai putihnya lelaki itu tiup kuat-kuat dengan wajah yang terlihat sekali jengkelnya. Isagi mau tak mau melotot mendengar pernyataan yang keluar dari mulut temannya.
"Serius?!"
"Iyaa anjir! Mana Sae langsung geledah kamar gue lagi!" (Name) mendengus sebal. "Untungnya barang pribadi gue, udah gue taro di tempat yang aman."
(Name) masih ingat kejadian semalam yang membuatnya sangat kesal. Isagi sendiri tidak menyangka kalau Shidou melihatnya kemarin. Padahal Isagi yakin kalau lelaki yang mirip kecoa itu masih di minimarket ketika ia memutuskan untuk pergi duluan.
"Dan lo tau apa yang terjadi semalem?!" tanya (Name) dengan menggebu.
"Apa?" Isagi menanggapi dengan santai.
Well, perlu diingat kalau (Name) saat ini sedang datang bulan. Jadi, sebagai lelaki dan sahabat yang pengertian, Isagi harus berusaha meladeni mood gadis itu yang terkadang berubah-ubah. Sebisa mungkin Isagi menanggapi cerita atau unek-unek yang ingin dikeluarkan (Name). Toh, Isagi sudah terbiasa.
"Gue piket bareng si ucok itu kamprett!! Gue gak tau dia lagi sensi atau gimana, tapi yang jelas dia nyebelin banget?!" oceh (Name) menggebu-gebu.
Kening Isagi mengernyit. "Lo ada nyinggung dia gak?"
"Kagak anjir! Mana dia enak banget nyuruh gue ini-itu! Kalo gak ada si Aiku, udah baku hantam kali gue!" sahut (Name) kesal.
Sudahlah mood-nya dirusak oleh Shidou si kecoa rese, ditambah dengan Barou a.k.a ucok yang membuatnya tambah kesal, lantaran menyuruhnya ini-itu ketika membersihkan halaman bersama kemarin malam. (Name) apes karena kebagian piket asrama bersama Barou. (Name) yakin seratus persen kalau si Sae kampret itu dendam padanya sehingga selalu menempatkan dirinya dengan orang-orang menyebalkan.
"Widih, baku hantam. Sama siapa tuh?" Bachira nongol sembari mengambil tempat di sebelah Isagi.
(Name) melirik sinis. "Elu!"
"Ett sabar, masih pagi udah marah-marah. PMS ya lo?" tanya Bachira heran.
"Iya! Kenapa?!" sahut (Name) nyolot.
"Bjir, cowok bisa PMS?" Igaguri bingung.
"Bisa lah! Semua manusia juga bisa PMS!" (Name) menjawab agak ketus.
Kelima orang lelaki yang baru saja datang dibuat mengernyit oleh perkataan (Name).
"Hah? Bukannya PNS buat cewek, ya?" tanya Bachira.
"PMS, blog!" koreksi Raichi kesal sambil menabok kepala Bachira. "PNS mah Pegawai Negeri Sipil!"
Bachira nyengir kuda, tampak tak merasa bersalah. Memang, niatnya kan cuma bercanda saja.
"Emang kepanjangan PMS apa sih?" tanya Chigiri. "Setahu gue, PMS cuma buat cewek."
Menurut lelaki bersurai pink itu, PMS merupakan periode atau siklus yang dialami oleh perempuan sebelum datang bulan yang mempengaruhi suasana hati mereka. Untuk itulah Chigiri sering menjauhi sang kakak atau berusaha untuk tidak mengusiknya ketika perempuan itu sedang dalam masa PMS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Lock Academy
FanfictionDemi menolak perjodohan yang di lakukan oleh kedua orang tuanya, (Fullname) nekat masuk ke akademi Blue Lock yang notabenenya sekolah untuk anak laki-laki. Jadilah (Name) memutar otak agar bisa bersekolah disana. Dengan di bantu oleh sahabat kecilny...