Eleven Three(gered).
Siapa di akademi Blue Lock yang gak kenal sama kelas ini? Kelas yang tiap hari ada aja kasusnya, yang gak luput di bicarain oleh guru-guru, dan penghuni nya yang paling sering keluar-masuk BK.
Eleven Three(gered), merupakan kelas 11-3 yang rata-rata dihuni oleh makhluk ajaib (anggap saja begitu). Dari kelas 10 sampai 11 penghuni kelas ini belum berubah (mayoritas). Bukan karena mereka tidak pintar tetapi karena mereka sengaja tak menaikkan nilainya agar tetap dikelas tersebut.
Awalnya ini adalah ide Bachira agar setiap Minggu mereka sengaja memperhatikan nilainya (tidak turun dan tidak naik) supaya mereka tetap berada di kelas tersebut.
Alasannya adalah supaya setiap classmeeting diadakan, kelas mereka bisa memenangkan setiap lomba yang diselenggarakan. Sebab menurut Bachira, kelas 11-3 yang dihuni sekarang sudah sangat ideal bagi dirinya. Tentu saja ada beberapa murid yang tidak mengikuti idenya tersebut dan memilih menaikkan nilai lalu pindah ke kelas lain.
Isagi sendiri bukan tak mau menaikkan nilainya. Sebenarnya sangat susah untuk menaikkan nilai sementara banyak siswa lain yang sangat ambisius dan lebih pintar dari dirinya. Isagi pikir daripada fokus menaikkan nilai, lebih baik dipertahankan saja. Toh, prestasi non-akademik yang ia dapatkan juga sudah lumayan banyak. Jadi Isagi tak takut kalau dirinya akan dikeluarkan.
(Name) juga sebenarnya bingung dengan sistem Blue Lock yang seperti ini. Tapi yah, kata Isagi itu untuk kebaikan bersama supaya murid-murid bisa meningkatkan daya saing dan juga agar tidak mudah menyerah begitu saja.
Tapi kalau dipikir-pikir lagi, sistem seperti ini juga sangat menguras mental, dimana orang-orang yang mentalnya tidak kuat pasti akan menyerah karena tidak tahan. Makanya Blue Lock dikhususkan untuk laki-laki karena sudah dipastikan kalau laki-laki itu bermental baja.
Walaupun ada penyusup seperti (Name) yang seenaknya masuk, tapi tak masalah. (Name) akan menghadapi sistem Blue Lock yang sangat awikwok ini sambil minum kopi. Tenang saja, ia sudah terlatih.
"Nomor ini jawabannya apa deh?" tanya (Name) pada Raichi sembari menunjuk soal nomor 15.
Raichi memandang soal itu sekilas lalu menatap (Name) dengan wajah ketus, "Lo nanya gue? Lah gue nanya siapa?"
"Bapak lo." jawab (Name) enteng.
"Kalo bercanda gak usah bawa-bawa bapak!" Raichi menggeram.
"Ngapain bawa bapak? Berat." balas (Name) santai.
Ingin sekali Raichi pukul muka tengil yang sialnya cakep itu. Ya, walaupun Raichi cowok, dia mengakui kalau (Name) itu cakep. Oh tentu saja tidak lebih cakep dari dirinya (mengpede abiez).
"Kek kentut dah lo!" hardik Raichi.
(Name) menjulurkan lidah—meledek.
"(Name), yang ini jawabannya apa?" tanya Bachira sembari menunjukkan bukunya. Ia menunjuk dari nomor 1 sampai 20.
Wajah (Name) berubah masam. Ia meletakkan jari telunjuk nya di pelipis, "Coba lo mikir."
"Udah." Bachira menyahut dengan raut polos.
"Terus?"
"Gak dapet." Lanjut si pisang Ambon sembari menyengir.
"Yaudah DL (derita lo)." ucap (Name) tak memperdulikannya lagi.
"Kok lo bisa berakhir dikelas ini sih? Bukannya nilai lo diatas 85, ya?" tanya Chigiri.
"Gak tau. Si Ego emang punya masalah sama gue kayaknya. Dia aja beberapa kali menghela napas pas ngeliat gue. Dikata gue kantong karbondioksida apa, ya." (Name) menjawab dengan nada sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Lock Academy
FanfictionDemi menolak perjodohan yang di lakukan oleh kedua orang tuanya, (Fullname) nekat masuk ke akademi Blue Lock yang notabenenya sekolah untuk anak laki-laki. Jadilah (Name) memutar otak agar bisa bersekolah disana. Dengan di bantu oleh sahabat kecilny...