Chapter 2

106 9 0
                                    

[name] membuka matanya, melihat jam di meja samping futonnya, pukul 07.00 pagi.

2 hari yang lalu, [name] dan ayahnya sampai di Hyogo sore hari, mereka menginap di penginapan satu malam karena bisa dipastikan rumah Hagia sangat kotor, dan paginya mereka membersihkan rumah itu seharian.

Semalam [name] dan Hagia tidur di kamar masing masing yang sudah dibersihkan. [name] mandi dan segera menuju ruang makan, memakai baju kaos hitam dan celana pendek.

[name] membelalakkan mata begitu sampai dapur yang merangkap ruang makan itu, ayahnya sangat kacau, dapurnya berantakan, bahan makanan berceceran, dan alat alat berserakan di penjuru dapur. [name] melihatnya hanya menghela nafas.

"Tou san, biar [name] saja yang masak. Apa tou san sudah sangat lapar hingga nekat membuat sarapan tanpa membangunkanku?"

"Bu... bukan begituu, tou san kan juga ingin bisa masak"

"Yaudah sini [name] ajarin tapi sebelum itu beresin dulu dapurnya"

Mata Hagia berbinar, dan langsung membereskannya dengan kilat.

[name] merebus air hingga mendidih, lalu memasukkan bumbu bumbu dan diaduk. Setelah sudah pas rasanya, [name] memasukkan mie yang sudah direbus dan jadilahh...Mie ramen instan.

"Hehe sebenarnya [name] hanya bisa membuat ramen instan" ucap [name] tidak berdosa, yang membuat Hagia cemberut, 'kalau buat itu mah aku juga bisa' batin Hagia. Mereka pun makan dengan sesekali bercanda.

Saat [name] selesai mencuci piring, ayahnya berdiri di depan pintu keluar.

"[name] ayo ke rumah teman tou dan, tidak usah ganti"

[name] pun mengangguk, tohh dia sudah berniat untuk berubah sedikit lebih liar agar tidak menjadi lemah lagi. Setelah melewati 5 rumah, belok kiri, sampailah di rumah yang bangunannya mirip dengan rumah [name] tadi.

"Siapa kalian?" ucap seorang laki laki mungkin setahun lebih tua dari [name] membawa skateboard.

"Ahh, Nao kun, hishashiburi, kau sudah tambah besar ya" ucap Hagia sambil menepuk nepuk pundak anak laki laki tadi. Nao memegang pergelangan Hagia, dan ingin mengunci, namun bocah yang dipanggil Nao oleh Hagia itu sudah terkunci terlebih dahulu. [name] yang melihatnya langsung terkagum kagum.

"Hora! Jangan kau apa apakan anakku, Hagia"

[name] langsung menengok ke belakang, terlihat pria berbadan tinggi, dengan senyum yang lebar. [name] terkejut sesaat.

"Masaka, anda adalah Kurosaki Hagia san?" ucap anak itu sedikit bersemangat setelah dilepaskan kunciannya oleh Hagia.

"Yo! Kau benar sekali, dan ini anak perempuanku, Kurosaki [name], bertemanlah dengannya Nao kun"

[name] membungkuk sebentar. Lalu mendongak karena ada tangan besar di atas kepalanya.

"Aku Akihiro Tora, panggil saja Tora, karena disini ada 2 Akihiro"

"Kurosaki [name] desu, yoroshiku Tora san"

Lalu Tora menarik Nao mendekati [name]

"Akihiro Naoto, kau bisa memanggilku Nao, boleh kupanggil kau [name]?"

"Tentu saja, yoroshiku Nao san"

"Tidak, tidak perlu menggunakan suffix san, Nao saja, kita hanya selisih 1 tahun"

"Etto Nao?"

"Ya begitu" ucap Nao lalu tersenyum tipis.

Lalu mereka berbincang bincang hingga malam hari, sebenarnya yang bercerita Hagia dan Tora, [name] dan Nao hanya mendengarkan.

What's My Fault? [HAIKYUU X READER X OC X KUROKO NO BASKET]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang