Pagi hari ini, [name] bangun lebih awal dari biasanya, dan segera menyiapkan sarapan.
"[name] ada apa dengan luka yang ada di kaki dan lenganmu itu, banyak sekali" tanya Hagia saat mereka berdua sarapan.
"Aku belajar skateboard, keren kan" ucap [name] bangga.
"Uwohh, benarkah itu" ucap Hagia berbinar.
[name] menangguk dengan senyum yang terukir di mulutnya itu.
"Oh iya, apa aku boleh memakai skateboard milik tou san dulu?" tanya [name]
"Apa masih ada?"
"Kemarin saat bersih bersih aku menemukannya di loteng" jawab [name] lalu menyendok sup buatannya itu.
"Jadi ada di loteng yaa, saat tou san pindah ke miyagi, tou san mencari carinya tapi tidak ketemu, pakai saja, itu barang kesayangan tou san. Tapi jangan lupa di cek sebelum kau gunakan, sudah bertahun tahun di loteng bukan"
"Aay aay Hagia otou san" ucap [name]
Setelah selesai mencuci piring, [name] mengantar ayahnya ke depan pintu.
"Kalau begitu jaga rumah ya, ittekimasu" ucap Hagia mengelus rambut [name]
"Hai, itterasai" ucapku melambai tangan.
Hagia menutup pintu, saat [name] membalikkan badan terdengar suara gaduh di depan rumahnya. [name] pun langsung membuka pintu. Sontak dia tertawa kecil melihat pemandangan di depan rumahnya.
Terlihat Sho, Ken, Rino, bahkan Yuki dan Rashi pun menatap Hagia dengan berbinar, membuat Hagia kebingungan sendiri. Kemarin malam, mereka bercerita kalau mengagumi sosok ayah [name] itu, tak terkecuali nao.
"Tou san, apa kau mengenal mereka?" tanya [name]
"Tidak, tou san tidak kenal mereka kecuali Nao kun. Tapi anehnya mereka terlihat tidak asing" ucapnya sambil mengingat ingat.
"Mereka teman temanku, kalian kenalkan diri kalian, katanya kalian ingin bertemu dengan tou sanku?" ucap [name] yang bersandar di pintu.
"Yajirushi Sho desu" ucap Sho mengawali lalu membungkuk sebentar
"Mioruki Rino desu" lanjut Rino dan yang lainnya mengikuti Sho
"Kazesho Arashi desu"
"Yamanasu Yuki desu"
"Takami Ken desu"
"Tunggu tunggu, Yajirushi? Mioruki? Kazesho? Yamanasu? Takami? Ditambah Akihiro dan Kurosaki, Serpent geng!?" ucap Hagia heboh.
Semua tersenyum melihat kehebohan Hagia. Mereka pun akhirnya bertukar nomor ponsel, tentu saja Hagia meminta nomor ponsel ayah mereka lalu Hagia pergi berangkat kerja.
"Ayo kita ke halaman belakang, aku juga sudah ijin tou sanku tadi pagi" ucap [name] menutup pintu depan lalu pergi ke halaman belakangnya diikuti keenam temannya.
"AYO BEKERJA KERASS" teriak Ken dan disahuti Sho dan Rino. Yuki tidak marah, karena halaman belakang rumah [name] sangat luas, jadi tidak takut mengganggu tetangga.
Dari pagi hingga sore mereka membersihkan, akhirnya halaman yang tadinya penuh dengan semak semak se pinggul mereka, menjadi dataran tanah yang bersih.
Mereka bertujuh sedang bersantai di teras belakang rumah ditemani es lemon tea buatan [name] dan Nao dan juga ditemani sinar senja.
"Semalam setelah sampai rumah aku membuat desainnya, bagaimana menurut kalian?" tanya Rashi sambil menyodorkan kertas.
"Ternyata bersemangat juga ya" goda Ken sambil menyenggol lengan Rashi.
"Semakin lama semakin ramai skateparknya dan itu sangat berisik, saat [name] mengusulkan, aku sangat setuju, selain nggak ramai, kita bisa leluasa memakainya disini, dan bisa jadi tempat kita ngumpul ngumpul" ucap Rashi lalu meminum lemon teanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's My Fault? [HAIKYUU X READER X OC X KUROKO NO BASKET]
Random"Ternyata kalian berdua sama saja, hanya menyusahkanku dan kaa san. Benar kata kaa san, lebih baik kau ikut tou san pergi dari sini [name] dan aku bukan nii sanmu lagi" ucap kakak [name] dingin. Kurosaki [name], gadis berumur 12 tahun yang sudah dib...