chapter 7

38 3 0
                                    

"Kurosaki [name] desu, pindahan dari kelas 1-1, yoroshiku onegaisimasu" ucap [name] yang berdiri di depan papan tulis menghadap murid murid di kelas.

Satu bulan setelah insiden hari pertama masuk sekolah itu, [name] selalu diganggu oleh Aya, Ryo, dan geng mereka. [name] selalu membalas mereka lebih parah tetapi mereka tidak pernah kapok, akhirnya [name] yang muak dengan hama-hama itu, memutuskan berbicara dengan wali kelasnya tentang ia yang ingin pindah kelas. Dan atas saran Nao pada kepala sekolah, [name] bukannya pindah kelas tetapi naik kelas.

"Baiklah, kau bisa duduk di meja sebelah Yajirushi" ucap Rengoku, wali kelas barunya.

[name] berjalan ke bangkunya, dan saat dia duduk dibangkunya di belakang, dia disambut ocehan dari orang sebelahnya.

"[name] chan, mohon bantuannya untuk selanjutnya" ucap orang yang di sebelahnya.

[name] memutar bola matanya malas.

"Ohh ayolah Sho, kata itu tidak pantas diucapkan olehmu" ucap [name]

"Hehehe, mau bagaimana lagi, aku terlalu senang saat Nao bilang kamu akan pindah ke kelasku, kelas 2 lhoo, kelas 2-4 lagi. Marga Kurosaki memang keren, kalo aku kurang paham soal bahasa inggris ajarin aku ya" ucap Sho berbinar dan tanpa sadar kelas mereka hening sejak tadi.

"Sho, suaramu terlalu keras" bisik [name] agar tidak ketauan gurunya, tapi naas, gurunya sudah tau.

"Kurosaki, Yajirushi, kerjakan soal di depan" ucap Rengoku sensei tiba tiba.

"WHAT, baru aja masuk kelas"-batin [name]

[name] pun pasrah dan maju ke depan, sedangkan sho nyengir tidak berdosa. Dua menit [name] berkutat dengan soal matematika yang ada di depan papan tulis, akhirya dia selesai, dan merasa lega. Jujur [name] lebih memilih mengerjakan 50 soal Bahasa inggris daripada 5 soal matematika, walapun dia bisa menyelesaikan soal matematika tapi dia lebih suka pelajaran inggris.

[name] kembali ke tempat duduknya, sedangkan Rengoku sensei mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Jawaban kalian berdua benar, dan [name] kau hebat bisa mengerjakan soal ini hanya dengan waktu dua menit" ucap Rengoku sensei kagum.

Satu kelas menatap [name] tidak percaya dan kagum, kecuali Sho. 'anak yang baru saja masuk smp sudah bisa mengerjakan soal anak kelas 2?'-batin satu kelas kecuali 3 anak laki laki.

Bel istirahat berbunyi, dan meja [name] langsung dikerubungi.

"Kurosaki san, kau keren sekali" ucap teman sekelasnya dan dibalas anggukan oleh yang lain.

[name] hanya terseyum, lalu tiba tiba ada yang merangkulnya.

"Baiik, nanti lagi, sekarang adikku mau makan dulu" ucap Ken, yang lain pun langsung bubar karena mereka juga lapar, mau ke kantin juga.

[name] mengantri membeli roti melon yang ada di kantin, lalu tiba tiba ada yang menepuknya dari belakang.

"[name] aku kangennn" ucap seorang perempuan yang tak lain adalah Sakura diikuti 2 sosok perempuan di belakangnya.

"Ciee kangen, hoy, ini baru ditinggal sehari, lebay deh, lagian tiap hari juga bisa ketemu pas istirahat" ucap [name]

"Aku jadi nggak punya temen gibah pas jamkos" ucap Sakura lesu.

"Yaampun, kan ada Hira sama Hiru" ucap [name] sambil membayar roti yang dibelinya. Nohira dan Nohiru merupakan teman dekat [name] selain Sakura.

"Kurang seru kalo gaada kamu [name]" Ucap Hira dan diangguki Hiru

"Gak punya aibmu di kelas maksudnya" ucap Sakura yang membayar rotinnya juga.

"Dihhh, sukanya foto aib, kurang kurangin laa fotoinnya" ucap [name]

"Kapan kapan ayo maen ke rumahku" Ucap Hira

"Rumah kita" Ralat Hiru

"Sip sip ntar atur jadwal" ucap Sakura

[name] tertawa

"Pasti kita jadi jarang ketemu karena perbedaan jadwal pelajaran, tapi kita harus tetep jalan-jalan bareng ya" ucap [name] lalu melambaikan tangan ke Sakura, dan Nohi kembar. Mereka bertiga pun kembali ke kelas karena setelah istirahat mereka pelajaran olahraga.

[name] duduk disebelah Nao dan Yuki seperti biasanya, dan memakan roti melonnya.

"Oh hiya, kenapa kalian bisa masuk kelas 2-4?" Tanya [name] pada Rino dan Ken.

"Karena kami pintarlah, kan kelas 2-4 dan 2-5 isinya orang orang pintar" ucap Ken sombong yang diangguki oleh Rino.

[name] mengerutkan dahi tak percaya.

"Mereka dimasukkan kelas 2-4 karena mereka terlalu bodoh" ucap Rashi santai, Rino dan Ken tak terima.

"Mereka dimasukkan di kelas 2-4 diharuskan duduk di bangku depan, dan tiap pulang sekolah biasanya anak kelas bergantian mengajari 2 orang bodoh ini tentang pelajaran yang disampaikan hari itu" kata Sho.

"Berarti nanti aku juga dapat giliran dong? Heee merepotkan" ucapku.

"[name] jahat" ucap Ken dramatis.

"Bubar bubar bubar" ucap Rino, lalu mereka semua tertawa kecuali Ken.

5 menit sebelum bel masuk, [name] kembali ke kelas, Sho sedang di kamar mandi, sedangkan Rino dan Ken kelayapan muter sekolah entah melakukan apa.

[name] menelan salivanya, bagaimana mungkin [name] berani masuk sendiri ke ruang kelas 2, walaupun sekarang kelasnya sendiri.

"Permisi" ucap [name] sambil masuk ke dalam kelasnya itu. Sekelas memperhatikan [name] yang masih didepan kelas.

"Hei kuro chan kau tak perlu melakukan itu, ini kelasmu sendiri, tenang saja kami tidak akan menggigitmu, hahaha" ucap perempuan dengan name tag Mitsu sambil merangkul [name].

"So so, kalau ada yang mengganggumu, kami akan membelamu, lagipula kita udah kenalan sebulan yang lalu kan" ucap Risa

"Mana yang berani mengganggumu sini, biar kuhajar" ucap Gina garang melototi anak kelas satu satu.

"Arigato, Mitsu san, Risa san, dan Gina san" ucap [name] terkekeh.

Dugaan [name] tentang kelasnya salah, malah sebaliknya, mereka memanjakan [name]. Dan tentu [name] tidak semena mena, karena mereka tetaplah lebih tua dari [name].

Satu semester telah [name] lewati,  bersekolah di SMP Gosei menjadikan kelakuan [name] seperti Rino, Ken, dan Sho, walaupun kadang [name] waras lagi. [name] kadang ikut Rino dan Ken yang bolos pelajaran, karena Sho sering tidak ikut kelas untuk mengikuti lomba, [name] yang bosan pun ikut Ken dan Rino yang selalu bolos di atap sekolah atau kantin.

Bagaimana tentang Rino dan Ken yang harus diawasi dan diberi tutor tiap hari? Itu hanya berjalan saat mendekati ujian saja karena guru guru dan teman sekelasnya sudah lelah dengan kelakuan mereka.

[name] masuk kelas dengan nafas terengah engah, dan langsung tiduran di karpet bagian belakang kelas, siapa yang menaruh karpet? Siapa lagi kalau bukan anak anak kelas dengan inisiatif [name].

Sekarang jam kosong, jadi [name] tidur karena dia baru saja dikejar anggota OSIS karena tidak membawa blazer. Anak kelas yang melihatnya pun tersenyum, bungsu kelas 2-4 itu langsung terlelap ketika sudah berbaring.

What's My Fault? [HAIKYUU X READER X OC X KUROKO NO BASKET]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang