04

2K 166 0
                                    

Mata cantik itu terbuka secara perlahan, menyesuaikan cahaya yang masuk dari sela-sela kamar nya yang mengenai dirinya.

"Selamat pagi sayang." Ucap seseorang di sebelah renjun.

"Ka nana. " Pekik renjun.

Renjun memeluk tubuh kekar jaemin, ia menenggelamkan wajahnya di dada bidang jaemin.

"Aku kangen sama ka nana. "

"Me too sayang. " Jaemin mengelus rambut renjun yang halus, sehalus kulit bayi.

"Jangan pergi lagi, aku gak suka tinggal sama ka Jeno. "

"Loh kenapa? "

"Wajahnya menakutkan, aku gak suka. "

"Tapi dia baik tau, cuman mines di wajah nya aja nyeremin, ke tatapan membunuh. "

"Tuh ka nana tau, aku gak mau sama ka Jeno lagi. "

"Tapi kamu harus terbiasa, aku gak bisa terus sama kamu. Kadang kala jiwa aku lelah, maka aku akan di gantikan dengan jiwa Jeno. "

"Tapi, kenapa jiwa ka Jeno lebih lama menempatkan raga di tubuh ka nana? "

"Jiwa ku sama jiwa Jeno itu sangat jauh berbeda, aku memiliki jiwa yang terbilang cukup lemah, si bandingkan jiwa Jeno yang dominan kuat. "

"Aku bisa hilang sampai 1 bulan lamanya, hanya karena kelelahan dan butuh istirahat. Tubuh ini memang punya ku, tapi jiwa Jeno dominan dalam raga ku. Jadi kamu harus terbiasa ya sama Jeno. "

"Kalo gitu, ka nana jangan cape-cape, biar gosah tukeran jiwa sama Jeno. Biar jiwa ka Jeno aja yang ilang, kalo perlu selamanya. Biar gak ganggu aku, sama ka nana. "

"Jangan bilang kaya gitu, Jeno sangat berati buat buat aku. Jenk sudah banyak berkorban untuku, jadi kami jangan bilang kaya gitu ya sayang. " Jaemin mencubit pipi gembul renjun.

"Tapi aku gak suka sama dia. "

"Pelan-pelan, kamu pasti akan terbiasa."

"Kamu gak tau, Jeno mengorbankan hati dan perasaan nya untuk ku di masa lalu. Jadi mana mungkin, aku menekan jiwa Jeno, sampai jiwa itu hilang. " Batin jaemin.

"Ayo bangun, kita sarapan bareng. " Ajak jaemin.

"Ayo, aku dah kangen banget gak sarapan bareng ka nana. "

"Lebay, padahal di tinggal 3 hari doang. Itu aja kamu di temenin sama Jeno, pas aku gak ada. "

"Sutt jangan ngomongin ka Jeno, aku cuman mau ngomongin soal kita aja, aku sama ka nana. "

"Tapi kayanya, aku cuman bisa nemenin kamu selama 2 hari, soalnya Jeno ada pekerjaan ke luar kota. "

"Demi apa? Ishh kenapa gak ka nana aja sih. " Kesal renjun.

"Ya dia kan harus kerja juga, dia punya perusahaan juga tau. "

"Ya tapi kan aku nanti gimana? "

"Ya ikut aja sama Jeno, dia gak masalah kalo kamu ikut kok. " Saran jaemin.

"Gak mau ihh. "

"Itung-itung bulan madu sayang. "

"Ihh bulan madu nya sama ka nana dong, masa sama ka Jeno. "

"Jeno juga suami kamu. "

"Ya aku mau punya anak nya, sama ka nana. "

"Tapi nanti tau-tau yang jadi gen nya jeno. "

"Dih mana bisa, aku kan lakuin nya sama ka nana, bukan sama ka Jeno. "

"Dih bisa lah, kalo tiba-tiba di pertengahan jiwa kita tukeran, kan jadi nya Jeno sama kamu yang bikin anak. "

Two Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang