shaka's company

198 23 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Augate Hotels Corporation, perusahaan yang bergerak dalam bidang perhotelan pada skala multinasional. Berdiri sejak tahun 1987, membuat nama hotel ini cukul melegenda di wilayah Asia Tenggara. Bahkan kini, perusahaan yang berjalan dibawah kepemimpinan Shaka itu telah memperluas wilayahnya ke Eropa dengan membangun cabang di Paris, Prancis.

Hal itu lah yang membuat kekasih dari Hiro itu tampak sibuk dengan pekerjaannya dua tahun terakhir ini. Tak jarang ia harus terbang langsung dari Indonesia-Prancis guna menghandle secara langsung perkembangan hotel yang tengah ia bangun.

Kepulangannya kemarin dari Prancis adalah pertanda bahwa pembangunan cabang hotelnya telah rampung. Grand opening hotelnya pun banyak meraup keuntungan karena melibatkan banyak brand ternama asal Prancis. Selebihnya, ia mempercayakan cabang hotelnya itu pada sang adik. Ia memilih menetap di Indonesia, bersama sang kekasih.

Kini, dalam ruangan yang berada di lantai teratas gedung perusahaannya. Tempat dimana hanya terdapat satu ruangan, peruntukkan bagi Shaka seorang selaku direktur utama.

Pemuda itu kini mengistirahatkan sejenak badannya pada sandaran kursi, kepala ia dongakkan dengan mata terejam. Sebelah tangan terangkat guna memijat pelan pangkal hidungnya karena rasa pusing mulai menjalar ke kepala.

Dilirik jam tangan yang melingkar apik di pergelangan tangannya, menunjukkan pukul 2 siang.

Kemudian, pria itu kembali menegakkan badan,  sadar bila ia belum makan siang.

Benar saja, ketika membuka ponsel. Hal pertama yang memenuhi notifiksi ponsel milinya adalah panggilan telfon dari sang kekasih.

Bagi seorang dengan tittle workaholic seperti Shaka. Terkadang ia sampai lupa waktu karena terlalu serius bekerja.

Bahkan pernah sekali, tanpa sadar ia bekerja selama hampir 10 jam nonstop dalam beberapa hari. Alhasil, membuatnya jatuh sakit selama lebih dari satu minggu.

Hal itu juga yang membuat Hiro tak pernah absen menelfon Shaka ketika telah waktunya makan. Saat Shaka berada di Prancis pun, ia telah menyesuaikan jam di sana guna tetap menelfon Shaka ketika waktu makan tiba.

Setelah mengirim pesan berisi kebohongan yang mengatakan bahwa ia telah makan siang. Pemuda itu meraih telefon kantor guna menelfon Bimo.

"Kotak bekal di totebag gambar harimau dalam mobil bawa kemari, sekalian panggil kepala HRD."

Setelahnya, panggilan diputus secara sepihak oleh Shaka. Toh, jika ia lanjutkan pasti hanya akan terdengar makian makian dari sahabat dekatnya itu.

Tak lama setelah telfon dimatikan, pintu ruangan Shaka terbuka. Menampilkan Bimo dengan wajah kesalnya, tak lupa sebuah totebag bergambar harimau di tangan kanannya.

"Bisa ngga, kalo nyuruh itu. Nanya dulu yang disuruh lagi sibuk atau ngga?" tanyanya sarkas. Menaruh totebag yang ia bawa di atas meja kerja Shaka.

"Pak Mahendra mana?" ujar Shaka balas bertanya, abai akan pertanyaan Bimo padanya barusan. Ia lebih memilih membuka bekal yang dibawakan oleh sang kekasih untuknya. Nasi goreng cumi, setoples kecil peyek, beberapa sereal bar, dan dua kotak susu coklat.

malioboro at intersection Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang