Shaka memang tau bahwa kekasihnya itu memiliki bakat dalam dance. Namun jika boleh jujur, saat ini adalah kali pertama untuknya melihat secara langsung sejauh apa kemampuan dance sang kekasih. Sebab, yang lebih tua biasanya hanya melihat dari layar ponsel, itu pun hanya jika Hiro mengirimkan video padanya atau saat Shaka tengah iseng melihat lihat sosial media yang lebih muda.
Kini, pemuda itu total semakin jatuh kedalam pesona sang kekasih ketika melihat secara langsung pesona seorang Baswara Hiro Pranadipa ketika tengah memperagakan dance dari boy band Seventeen yang berjudul 'Super' itu.Ketukan tajam, sorot mata yang serius, serta bibir tipis yang samar samar menggumamkan lirik lagu yang mereka cover.
Pemuda berusia 28 tahun itu kini hanya bisa terduduk di pojok ruang dance dengan satu kotak yogurth pemberian Dino. Memperhatikan bagaimana kekasihnya yang tengah memberikan sedikit instruksi guna menyelaraskan gerakannya dengan ketiga teman Dino.
Beralih pada Hiro, pemuda itu kini tengah fokus memperhatikan bayangan dirinya dari ce
rmin yang tengah memperlihatkan gerakan dancenya.
Ia akui, dance cover kali ini sedikit susah sebab lagu yang mereka pilih terhitung menguras power di setiap gerakannya. Ia bahkan membutuhkan waktu 1 minggu guna menguasai gerakan lagu ini.
"Coba cek dulu videonya, kalo udah bagus aku mau pulang," ujar Hiro ketika lagu telah berakhir.
"Ndak usah Mas, udah bagus kok ini. Aku ndak enak sama mas, ini udah malem banget. Padahal janjinya ngga sampe 20 menit," sahut Mahesa.
"Bener? soal e aku mau pulang kampung, kalo ada gerakan yang ndak pas harus nunggu minggu depan benerinnya," balas Hiro memastikan.
"Wes cukup mas, makasih loh ya udah gantiin Mahen," jawab Lucas ikut menyaut guna meyakinkan yang lebih tua.
Mengangguk faham, tangan yang lebih tua kini terangkat guna mengusak rambut keempat pemuda di depannya sebagai apresiasi karena mereka telah menyelesaikan cover dance kali ini.
"Kalo gitu Mas pamit ya," ujarnya berpamitan.
"Iya mas, hati hati di jalan ya," jawab Yohan mewakili keempat temannya.
Atensi Hiro kini beralih pada sang kekasih yang tersenyum hangat ke arahnya.
"Udah?" tanya Shaka yang diangguki oleh sang kekasih.
"Udah, ayo pulang," jawab Hiro mengulurkan tangannya pada Shaka, membantu yang lebih tua berdiri.
Yang lebih tua menurut, beranjak dari duduknya lalu meraih tangan sang kekasih untuk ia genggam.
"Pamit dulu ya," ujar Shaka sebelum membawa Hiro keluar dari ruang petak yang berada di samping angkringan tempat mereka membeli sate.
"Abis ini mau langsung pulang Mas?" tanya Hiro mendongakkan kepalanya guna menatap yang lebih tua saat keduanya berjalan menuju mobil milik Shaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
malioboro at intersection
Fiksi Remaja"Mas, kalo sapean dulu ndak nabrak aku terus gantiin bapiaku gitu. Kita masih bisa kaya sekarang ndak ya?" - Hiro