Perasaan yang sesungguhnya.

863 85 0
                                    

.
..
...
..
.

"Aww cantik sekali."

Jimin tersenyum puas dengan makeup dan bajunya. Ia menggunakan dress warna peach yang cantik dengan blazer putih untuk menutupi pundaknya agar terkesan lebih formal.

Ia turun dan langkahnya terhenti sejenak melihat Pamannya mengenakan jas hitam dengan rambut yang tersisir rapi ke belakang.

'Tampan~'

Yoongi masih duduk fokus dengan tabnya dan melirik ke arah tangga ketika mendengar langkah Jimin. Gadis itu tersenyum berlari kecil ke arahnya dengan rambut poni yang terkena terpaan angin. Sejenak, Yoongi lupa caranya bernafas.

'Sialan kenapa dia bisa terlihat sangat cantik seperti ini ?'

Jimin tersenyum melihat pamannya menatapnya seperti itu.

"Apa aku terlihat cantik ?"

Yoongi mengehela nafas, mencoba mengontrol fikirannya.
"Sangat ehm" ia menelan ludahnya sendiri "ayo"

Mereka datang ke rumah dengan membawa bingkisan buah melon premium.

"Oh my god. Kau cantik sekali, aku hampir mengira kau malaikat."

"Aku membawakan buah."

"Ya ampun terimakasih, bagaimana kau tau aku menyukai melon ?."

"Taehyung yang memberi tahuku."

"Owhh so sweet terimakasih banyak. Ayo masuk, silahkan duduk. Aku senang kau mengenal Taehyung. Sepanjang waktu dia membicarakan soal dirimu di rumah Hoseok. Dia benar kau sangat manis dan perhatian."

"Terimakasih banyak. Bibik Kim juga terlihat sangat anggun."

Mereka duduk bersama di meja makan. Aneka makanan Korea sampai barat tersaji di atas meja makan.

"Hahh Noona kau tidak perlu serepot ini memasak sebanyak ini."

"Aku menyambut calon anakku. Tentu harus mewah. Kau juga ini aku sediakan steak."

"Wah kehormatan untukku Noona. Masakanmu yang terbaik."

"Aku sungguh kesepian, suamiku bekerja sebagai kurator seni di Eropa dan dia jarang sekali pulang sekarang. Bahkan sebulan sekalipun tidak tentu. Aku sangat menginginkan anak sejak lama. Beruntung Hoseok memperkenalkan Jimin padaku."

"Jimin sangat baik selama ini tinggal di rumahku. Dia periang, sangat pintar mengurus rumah, dia bahkan pandai memasak." Ucap Yoongi menekankan kalimat akhirnya sebagai senjata.

"Benarkah ?" Kim Seokjin langsung sumringah.

"Tidak, aku tidak sebaik itu. Aku hanya memasakan apa yang aku bisa." Jimin menyela dan mencoba merendah.

"Apa masakan yang paling kau sering masak ?"

"Paman menyukai steak dan sandwich jadi itu yang sering aku masak."

Seketika Yoongi merasa banyak hal yang dilakukan gadis itu. Ia selama ini merawatnya tapi kenyataannya dialah yang merawat dirinya. Masak untuknya, menyiapkan segala hal yang ia butuhkan di dapur ketika bibik Ahn tidak dirumah. Seketika Yoongi merasa sedih memikirkan kemungkinan hidup tanpa Jimin di rumah. Itu pasti akan membuat hidup yang biasanya sepi itu enak, jadi terasa tidak nyaman lagi.

"Lalu kapan aku akan bertemu dengan ayah Jimin untuk melakukan kesepakatan ?"

"Untuk ayah Jimin. Aku sudah melakukan kesepakatan dan dia bersedia menandatangani dan hadir dalam sidang."

Jimin terkejut dan menatap pamannya, ia tau jika deal terjadi pasti ayah meminta aset yang banyak.

"Tapi bukankah aku harus ?"

ONLY YOU [ YOONMIN GS 18+ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang