Malam itu, setelah Jungkook, Taehyung dan Jimin telfon group. Jungkook tidak bisa tidur dan terus memikirkan perkataan Jimin tentang Sebyul dan Taehyung. Setelah Jungkook fikir-fikir memang seperti ada yang janggal. Jungkook melihat jam. Sebenernya ia ingin langsung bertemu tapi sudah hampir larut. Jadi Jungkook langsung saja menelpon Taehyung.
"Hmm Jungkookie~"
"Sudah mau tidur ?"
"Masih belum. Wae ?"
"Soal perkataan Jimin tadi. Kenapa kau tidak bilang soal Sebyul ?"
"Apa kalau aku mengatakannya kau akan percaya ?"
"Kenapa tidak ?"
"Karena dia pacarmu. Kau bahkan tidak memberitahuku sejak awal. Mana bisa aku mencegah mu."
"Kau bisa mengatakan itu padaku. Jadi aku bisa putus darinya."
"Memangnya kalau sekarang aku bilang dia memang iya, dia pernah membully Jimin dan juga beberapa anak lain. Apa kau akan percaya dan putus dengannya ?"
"Tentu saja aku akan memikirkannya."
"See ? Kau hanya memikirkannya saja tidak langsung mengatakan ya besok aku putus. Kaukan memang sebenernya juga bucin padanya."
"Ckk dia baik Tae. Siapa yang tau kalau dia tukang bully. Sulit untukku percaya."
"Itulah kenapa aku tidak pernah mengatakan apapun soal dia. Karena dia terlalu baik di matamu."
"Apakah jika aku percaya dia, aku sama saja lebih memilih pacar daripada teman ?"
Taehyung meremas pensilnya lalu ia langsung mematikan panggilan dan telponnya juga.
Taehyung menghela nafas "Apa sih spesialnya Sebyul ?"
Taehyung melirik tugasnya dan seketika mood dan otaknya dalam mode yang buruk.
"Kenapa rasanya lebih baik aku tidak berteman denganmu sejak awal?."
Dok dok
Taehyung melirik jendela dan melotot mendapati Jungkook dibalik jendela. Taehyung langsung lari dan membukakan pintu jendela.
"Kau gila ? Kenapa tidak lewat pintu depan ?" Bisik Taehyung.
"Sudah terlalu larut dan mana mungkin pamanmu memperbolehkan aku masuk."
"Kau gila."
Jungkook langsung duduk di kasur dan berbaring. Taehyung menyilangkan tangannya dan memandang Jungkook kesal. Melihat tatapan Taehyung, Jungkook menyamping dan menopang kepalanya.
"Kau marah ?"
"Apa mukaku terlihat tersenyum ?"
"Aku hanya bercanda, aku memang ingin putus dari lama dengan dia."
"Lalu ?"
"Tidak punya alasan."
"Terus kau mau putus besok ?"
"Sepertinya iya."
"Baguslah. Dari dulu kau selalu bilang mau putus mau putus terus tapi kenyataannya tidak. Sampai sekarang ini masih belum putus." Taehyung duduk di tepi ranjang dekat Jungkook.
Jungkook menarik ujung kaos Taehyung "Jangan marah."
"Siapa yang marah."
"Itu mukamu, seperti ini." Jungkook menirukan bibir Taehyung yang sejak tadi cemberut lucu.
Taehyung langsung tersenyum dalam kesalnya "yack aku tidak seperti itu."
Mereka akhirnya saling senyum dan Jungkook kini terduduk.
![](https://img.wattpad.com/cover/331896128-288-k599704.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU [ YOONMIN GS 18+ Complete ]
Fiksi PenggemarWarning 18+ Sosok cantik dan menawan itu harus broken home. Dia tinggal bersama paman tirinya yang bertampang manis, tapi bersifat dingin dan galak. Hanya ingatan mengenai perkataan ibunya yang membuatnya yakin bahwa pamannya adalah orang yang bisa...