Anjani Maudy Permadi

27 0 0
                                    


          Liburan

Narator: Hari libur panjang pun tiba. Ke-4 sahabat ini pun membicarakan tentang rencana liburan mereka.


Sandra: "Eh guys! gimana kalau kita liburan untuk menghabiskan waktu libur panjang kita? biar ga bosen-bosen amat."

Hani: "Wah boleh juga tuh, seru kayaknya."

Aldo: "Ayo-ayo aku setuju."

jaeden: "Aku si yes."


Narator: Mereka ber-4 mulai membicarakan tentang liburan itu. Ketika sedang asik menentukan rencana, tiba- tiba Hani nyeletuk.

Hani: "Guys gimana kalau kita liburan ke desa terpencil gitu? kayaknya seru ngga sih?"

Aldo: "Bener juga, yang lain setuju ga?"

Sandra, Jaeden: "Setuju!"


Narator: Setelah mereka menentukan rencana liburan itu, mereka pun pulang ke rumah masing-masing. Hari yang dinanti pun tiba. Mereka ber-4 sudah siap sekali untuk liburan. Mereka berangkat menuju suatu desa menggunakan mobil milik Aldo. Tiba- tiba di perjalanan mereka menabrak sesuatu.

Aldo: "Duh apaan tuh!"

Hani: "Cek dulu do, takutnya kita nabrak hewan atau apa"

Narator: Setelah Aldo mengecek ternyata benar mereka menabrak seekor kucing hitam.

Sandra: "Do singkirin dulu kucing nya ke pinggir."


Narator: Setelah disingkirkan mereka melanjutkan perjalanan. Sesampainya di desa, mereka pun mencari tempat untuk mereka beristirahat, setelah mereka menemukan tempat yang pas, mereka pun segera bersih-bersih untuk beristirahat. Ketika ingin beristirahat Sandra dan Hani pun mengobrol di kamar.

Sandra: "Hani, kok aku ngerasa ada yang aneh ya? apa perasaan aku aja?"

Hani: "Aneh gimana San?"

Sandra: "Kayak tadi tiba-tiba kita nabrak kucing, hitam lagi kucingnya."

Hani: "Ah udahlah itu mah cuma perasaan kamu aja."


Narator: Mereka pun lanjut beristirahat. Keesokan harinya mereka berencana untuk main ke sungai.

Jaeden: : "Eh, emang kalian tau lokasi sungai nya?"

Sandra: "Ngga tau sih, tapi kita kan bisa tanya warga sini."

Jaeden: "Yaudah ayo berangkat."


Narator: Setelah mereka berjalan beberapa menit, mereka memutuskan untuk bertanya ke warga sekitar.

Hani: "Bu permisi mau tanya, kalau arah ke sungai ini kemana ya bu?"

mak Ratih: (sedikit terkejut) "Lurus sekitar 7 menit, nanti ada jalan setapak, tapi ngga bisa kalau pake motor, paling kalian jalan kaki"

Hani: "Ohh makasih bu"

mak Ratih: "Nak, kalian mau ngapain ke sana?"

Aldo: "Kita mau main-main aja si bu"

mak Ratih: "Oh yasudah, hati-hati ya, jangan berbuat yang tidak sopan, takutnya pada marah."

Jaeden: "Siap bu, makasih, kami duluan ya permisi."


Narator: Mereka ber-4 melanjutkan perjalanan, Sandra bertanya-tanya dipikirannya.

Sandra: "Maksudnya pada marah apa ya? emang di sungai itu ramai? ah, gatau deh." (Pikirnya)

Aldo: "Kenapa San?"

Sandra: "Gapapa-gapapa"


Narator: Sesampainya di depan jalan setapak mereka pun memakirkan motor mereka, dan lanjut menyusuri jalan setapak itu. Tiba-tiba Hani melihat sekelibat bayangan.

Hani: terkejut) "astagfirullah apa itu?!"

Jaeden: "Ada apa Hani?"

Hani: "Aku kaya ngeliat bayangan gitu, kaget banget"

Jaeden: "Udah gausah dipikirin, ayo lanjut."


Narator: Mereka sampai di sungai yang mereka tuju, mereka kaget ternyata sungai nya sangat sepi, dan mereka pun lansung bermain air di sungai itu. Setelah mereka puas bermain di sungai itu mereka pun bersih-bersih untuk pulang ke penginapan. 

Aldo: "Yuk guys, udah pada beres?"

Sandra: "Udah, yok. Eh Hani kenapa kok pucet banget?"

Jaeden: "Hani, kamu gapapa? kedinginan?"

Hani: (hanya diam dengan tatapan kosong)

Aldo: "Ayo, guys kita pulang aja."


Narator: Mereka pun pulang, diperjalanan Hani benar-benar hanya diam dengan tatapan yang tetap kosong.

Sandra: "Heh Hani, jangan ngelamun gitu deh"


narator: Perkataan Sandra tidak digubris Hani. Mereka heran kenapa tidak sampai-sampai di penginapan.

Jaeden: "Guys kok kita ga sampai-sampai si?" (terheran)

Aldo: "Bener cuy, baca doa yuk biar ga disesatin."


Narator: Mereka ber 4 berdoa dan melanjutkan perjalanan, akhirnya mereka sampai. Sesampainya di penginapan mereka lanjut bersih-bersih untuk lanjut istirahat sambil menunggu nasi matang.

Aldo: "Hani, kamu ga bersih-bersih?"

Hani: "Aku cape banget, kayak ga enak badan gitu"

Aldo: "Yaudah deh, istirahat sana."


Narator: Malam pun tiba, mereka sedang berada di kamar masing-masing. Saat bersiap untuk tidur, Jaeden mendengar ada yang mengetuk pintu penginapan mereka

Tok..tok..tok..

Jaeden: (berjalan menuju pintu dan membuka pintu) "siapa ya?" 


Narator: Tidak ada orang atau apapun diluar. Jaeden pun tidak pikir panjang ia langsung pergi menuju kamar nya lagi. Saat semua nya sedang tidur, Hani bermimpi didatangi oleh sosok penunggu sungai dan sosok itu marah terhadap hal yang dilakukan Hani. Ternyata di kehidupan nyata Hani kesurupan.

Sandra: "Hani sadar Han!"

Jaeden: "Ya Allah kok bisa kaya gini sih."


Narator: Teman-teman Hani sedang berusaha menyadarkan Hani dari kesurupannya. Setelah Hani sadar, teman-temannya langsung bertanya kepada Hani.

Aldo: "Hani kok kamu bisa kaya gini sih? kamu ngapain waktu di sungai kemarin?"

Hani: "Waktu kalian lagi asik main, aku laper jadi aku ngambil makanan, lalu aku makan dan karena aku bingung harus buang sampah dimana jadi aku taruh di deket barang-barang kita, niatnya mau aku buang pas pulang tapi aku lupa"

Sandra: "Yaampun pantes penunggu nya marah, kamu ga sopan buang sampah gitu aja di tempat yang baru pertama kali kita datengin Hani."

Sandra: "Untung penunggu nya bisa maafin kamu, lain kali jangan kaya gitu ya."

Hani: "Maaf ya guys"

Aldo: "Iya gapapa, yang penting kamu ngga kenapa-napa."


Narator: Untung saja Hani selamat. Setelah kejadian itu mereka pun pulang ke kota, dan selamat sampai tujuan.

Karya Pena VIII ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang