Happy Reading
¡^_^¡"Gimana keadaan kamu? Udah mendingan?" Tanya Rendi, Paman Alvin di meja makan. Paman Rendi tinggal seorang diri. Tante Leni yang merupakan istri dari Paman Rendi sudah lama meninggal sejak Kak Rehan, sepupu Alvin sekaligus anak dari Paman Rendi masih kecil.
Kak Rehan juga sedang berkuliah di universitas ternama di Amerika, sehingga Paman Rendi hanya tinggal seorang diri.
Setelah mendengar jika Alvin akan pulang ke Indonesia dan tinggal di rumah Paman Rendi, dirinya merasa senang, karena keponakan tersayangnya yang sudah ia anggap sebagai anak sendiri itu akan tinggal bersamanya.
"Udah Paman, Cuma masih sakit dikit dibagian jaitannya." Jawab Alvin setelah menelan makanannya.
"Syukurlah kamu sudah lumayan membaik." Ujar Paman Rendi dengan napas yang sedikit lega.
"Jadi, besok kamu udah mau mulai sekolah?" Tanya Paman Rendi sembari mengumpulkan nasi goreng di sendoknya.
"Iya Paman, udah tinggal setaun lagi kalo ga lulus kan malu-maluin Paman." Jawab Alvin yang masih menikmati makanannya.
Setelah itu keadaan menjadi senyap, hanya ada suara sendok yang berpadu dengan piring disana.
"Kamu ga ada ngerasain hal aneh?" Tanya Paman Rendi setelah beberapa saat sunyi. Alvin yang mendengar pertanyaan itu menghentikan aktivitasnya sejenak sambil sedikit berpikir.
"Ga ada sih Paman, Alvin masih inget temen-temen Alvin, guru bahkan family Alvin. Rumus kimia sama matematika aja masih inget Paman." Jawab Alvin sebelum mengambil kembali sendoknya.
"Tapi, ada satu yang Alvin ga inget." Tambah Alvin yang masih memainkan nasi goreng dipiringnya. Mendengar itu Paman Rendi menghentikan kegiatannya. Ia kembali fokus kepada Alvin, menunggu kelanjutan dari kalimatnya tersebut.
"Kronologi kecelakaannya gimana Paman sampe Alvin harus di rawat di Australia?" Lanjut Alvin sebelum menyendokkan nasi gorengnya dalam mulutnya.
Mendengar pertanyaan itu Paman Rendi menghembuskan napasnya, sembari melanjutkan makannya.
"Intinya sih parah, kepalamu aja sampe dijait."Jawab Paman Rendi sembari menunjuk kearah kening Alvin.
"Tapi yang penting sekarang kamu udah ga papa." Lanjut Paman Rendi sembari melihat kearah Alvin.
"Yaudah Paman, Alvin balik dulu kekamar ya Paman." Ujar Alvin setelah ia menghabiskan nasi goreng di piringnya.
"Kamu istirahat ya." Ucap Paman Rendi yang di beri anggukan oleh Alvin sebelum meninggalkan meja makan tersebut.
'Dia benar-benar....melupakannya.' Batin Paman Rendi sembari melihat kearah Alvin yang sudah semakin menghilang dari anak tangga.
"Lo udah sampe di Indo Vin?" Tanya seseorang setelah telepon tersebut tersambung.
"Udah, gue baru aja selesai makan sama Paman Rendi." Jawab Alvin sembari merebahkan tubuhnya.
"Kita kesana ga buat jenguk lo?" Tanya Raga yang segera mendapat semprotan dari Arka.
"Kalo mau jenguk tuh jenguk aja bego, gausah nanya dulu." Timpal Arka kepada Raga yang membuat tiga cowo lainnya tertawa mendengar semprotan dari Arka.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐋𝐕𝐈𝐍 || 𝓚𝓲𝓼𝓪𝓱 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓪𝓴 𝓼𝓮𝓷𝓰𝓪𝓳𝓪 𝓽𝓮𝓻𝓵𝓾𝓹𝓪𝓴𝓪𝓷
Novela JuvenilSetelah sembuh dari kecelakaan yang dialaminya, Alvin Aksara Pratama segera pulang ke tanah air pasca di rawat di rumah sakit ternama di Australia. Dirinya tidak ingat kronologi kecelakaan yang membuatnya harus di rawat di negara asing tersebut. Sa...