●𝔸𝕃𝕍𝕀ℕ● 𝟘𝟞

34 9 0
                                    

'ⒹⒺⒿⒶⓋⓊ, 𝔦𝔱𝔲𝔩𝔞𝔥 𝔶𝔞𝔫𝔤 𝔨𝔲𝔯𝔞𝔰𝔞𝔨𝔞𝔫 𝔰𝔞𝔞𝔱 𝔦𝔫𝔦.'

ADA SEDIKIT UNGKAPAN KEKERASAN DISINI! HARAP BIJAK DALAM MEMBACA!

HAPPY READING

¡^_^¡


BUG! Suara bantingan pintu sontak mengagetkan keempat cowok yang sedang berbincang. Mereka berempat yang berkumpul di markas itu sontak berdiri setelah menyadari siapa yang membanting pintu tersebut.

“Lo kenapa Vin?! Sampe banting pintu segala.” Tanya Larkin panik setelah melihat muka Alvin yang sedang marah.

Avin segera merebahkan tubuhnya di kursi sofa, mengatur napasnya serta menurunkan sedikit emosinya. “Sejak kapan kalian nyembunyiin fakta dari gue?”

Mereka berempat yang mendengar itu bingung dengan pertanyaan Alvin. “Maksud lo apa? Kita semua ga maksud.” Jawab Raga mewakili teman-temannya.

“Ck! Rio pacaran ama cewek aneh itu.” Kesal Alvin setelah mengingat cewek aneh yang telah merendahkannya itu.

Mereka berempat saling tatap sebelum kembali bertanya. “Cewek aneh siapa?” Kini Kenzo yang bertanya.

“Naura.” Ucap Alvin sembari membuang napasnya.

Beberapa detik hening. Sepertinya mereka berempat sedang mencerna perkataan Alvin itu. “Apa?! Rio pacaran ama Naura? Gue baru tau anjir.” Kaget Arka setelah beberapa detik hening.

“Lah iya ya. Perasaan mereka berdua ga keliatan deketnya.” Timpal Larkin sembari melipat kedua tangannya yang di respon anggukan oleh Kenzo.

“Lo tau dari mana Vin?” Tanya Arka yang kepo tentang berita yang baru saja didengarnya.

“Gue liat mereka di lapangan basket tadi.” Jawab Alvin singkat yang di beri anggukan oleh Arka. Mereka semua kembali duduk setelah situasi di sekitarnya sedikit membaik.

Saat Alvin kembali ingin bertanya, tiba-tiba suara handphonenya bergetar, tanda ada notifikasi yang masuk dari handphonenya.

Setelah melihat itu Alvin segera berdiri, sebab sekarang sudah pukul 22

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah melihat itu Alvin segera berdiri, sebab sekarang sudah pukul 22.40 hampir mendekati waktu yang telah ditentukan.

Kini Alvin mengikuti balapan itu bukan untuk memenangkannya, tetapi untk melepaskan rasa kesalnya yang sejak tadi tidak hilang-hilang.

“Lo mau kemana Vin?” Tanya Arka yang sadar dengan aksi Alvin.

“Liat twitter.” Jawab Alvin singkat. Mereka berempat segera membuka twitter dan mengeceknya.

“Lo mau ikut balapan?” Tanya Raga setelah membaca twitter tersebut. Alvin yang masih berdiri di ambang pintu hanya menggangguk sebelum melanjutkan perjalanannya.

𝐀𝐋𝐕𝐈𝐍 || 𝓚𝓲𝓼𝓪𝓱 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓪𝓴 𝓼𝓮𝓷𝓰𝓪𝓳𝓪 𝓽𝓮𝓻𝓵𝓾𝓹𝓪𝓴𝓪𝓷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang