'ℜ𝔞𝔪𝔟𝔲𝔱 𝔠𝔬𝔨𝔩𝔞𝔱, 𝔱𝔲𝔟𝔲𝔥 𝔶𝔞𝔫𝔤 𝔭𝔢𝔫𝔡𝔢𝔨, 𝔨𝔲𝔩𝔦𝔱 𝔭𝔲𝔱𝔦𝔥, 𝔭𝔦𝔭𝔦𝔫𝔶𝔞 𝔶𝔞𝔫𝔤 𝔠𝔲𝔟𝔶, 𝔰𝔢𝔯𝔱𝔞 𝔤𝔢𝔩𝔞𝔤𝔞𝔱 𝔡𝔞𝔫 𝔱𝔲𝔱𝔲𝔯 𝔨𝔞𝔱𝔞 𝔶𝔞𝔫𝔤 𝔡𝔦𝔲𝔠𝔞𝔭𝔨𝔞𝔫𝔫𝔶𝔞 𝔰𝔢𝔩𝔞𝔩𝔲 𝔪𝔢𝔫𝔤𝔥𝔦𝔞𝔰𝔦 𝔱𝔦𝔡𝔲𝔯𝔨𝔲. 𝔑𝔞𝔪𝔲𝔫, 𝔶𝔞𝔫𝔤 𝔪𝔢𝔫𝔧𝔞𝔡𝔦 𝔭𝔢𝔯𝔱𝔞𝔫𝔶𝔞𝔞𝔫𝔨𝔲 𝔰𝔢𝔨𝔞𝔯𝔞𝔫𝔤 𝔞𝔡𝔞𝔩𝔞𝔥, 𝔴𝔥𝔬 𝔞𝔯𝔢 𝔶𝔬𝔲?'
Happy Reading
¿^_^?
Alvin melemparkan tasnya sembarang sembari merebahkan tubuhnya di atas kasur. Ia benar-benar lelah sekaligus bingung dengan kejadian yang di alaminya itu."Siapa Nayla?" Gumam Alvin bingung. Entah kenapa kepalanya masih memikirkan nama tersebut. Di saat bersamaan juga dirinya teringat dengan gadis yang entah siapa nama aslinya itu.
Alvin juga bingung kenapa ia merasa khawatir dengan kondisi gadis itu. Ia hanya beranggapan jika dirinya merasa khawatir karena Alvin merasa bersalah telah menabrak gadis tersebut.
"Apa gue samperin aja ya nanti malem?" Gumam Alvin sembari menaruh lengan kirinya di atas keningnya.
"Kalo gue kesana, gue ketauan dong." Gumamnya sekali lagi. Ia benar-benar bingung. Kesana atau tidak, itulah yang ada di pikirannya.
"Apa gue suruh Larkin yang ngecek ya?" Bimbang Alvin. Mungkin tidak akan terjadi masalah jika Larkin yang mengeceknya, sebab dia juga tidak tahu tentang gadis itu. Tapi, jika ia menyuruh Larkin, sama saja dirinya memberitahu kejadian yang dialaminya kepada teman-temannya.
Alvin terus memikirkan siapa Nayla sekaligus menerka kondisi gadis yang ditabraknya. Dengan kondisi tubuh serta pikiran yang lelah, Alvin tidak sadar telah menutup matanya dan lantas pergi ke alam mimpi.
"Aku seneng banget!" Ucap gadis putih berambut coklat panjang itu sembari memutar tubuhnya setelah sampai di sebuah pasar malam.
"Bisa kesini sama Alpin, hehe." Senyum gadis itu sembari melihat kearah wajah Alvin dengan sedikit membungkuk. Alvin yang melihat tingkah laku gadis itu segera memalingkan wajahnya. Wajahnya kini telah sedikit memerah setelah melihat tingkah lucunya itu.
"Kamu kenapa? Sakit?" Tanya gadis itu setelah melihat reaksi yang di berikan kepada Alvin. Gadis itu segera menegakkan tubuhnya sembari memegang kening Alvin.
"E-enggak kok!" Elak Alvin sembari sedikit menjauh dari gadis itu, sebab ia malu karena dirinya merasakan wajahnya semakin memerah.
"Hehe, Alpin lucu." Ujar gadis itu sembari tersenyum cengengesan. Alvin yang tidak tahan melihat tingkah lucu pacarnya segera memegang tangannya untuk mengajak gadis itu masuk.
"Ayo kesana! Keburu makin rame nanti!" Seru Alvin sembari memegang tangan gadis itu yang membuatnya sedikit kaget dengan aksi Alvin yang secara tiba-tiba tersebut.
"Iya, Alpinnya Nayla." Jawab gadis yang bernama Naila tersebut.
Setelah masuk ke pasar malam tersebut, tiba-tiba suasana menjadi gelap, dan terganti menjadi sebuah ruangan putih kosong tanpa satu objek pun di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐋𝐕𝐈𝐍 || 𝓚𝓲𝓼𝓪𝓱 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓪𝓴 𝓼𝓮𝓷𝓰𝓪𝓳𝓪 𝓽𝓮𝓻𝓵𝓾𝓹𝓪𝓴𝓪𝓷
Ficção AdolescenteSetelah sembuh dari kecelakaan yang dialaminya, Alvin Aksara Pratama segera pulang ke tanah air pasca di rawat di rumah sakit ternama di Australia. Dirinya tidak ingat kronologi kecelakaan yang membuatnya harus di rawat di negara asing tersebut. Sa...