04| Kolam renang

5.9K 108 1
                                    

Butuh keberanian untuk mengungkapkan, butuh tindakan untuk melakukan. Semuanya tidak akan berjalan lancar jika kita hanya diam. ”

***

Jeffrey menatap seragam milik Biru yang dia simpan, terdapat nama SMA Binar Bangsa yang tertulis di sana, ada nama Biru serta lokasi sekolah juga. Harusnya dari semua yang tertera jelas, Jeffrey mampu mendapatkan alamat rumah Biru.

Namun, entah bagaimana dia seperti enggan mengembalikan gadis itu ke orang tuanya. Jeffrey merasa, dia menginginkan Biru tinggal lebih lama. Persetan dengan dirinya yang di cap sebagai penculik anak, nyatanya memang begitu. Menculik Biru.

Jeffrey menghela, kembali menyimpan baju tersebut ke dalam laci di ruangannya. Pintu kerjanya yang terbuka membuat Jeffrey dapat melihat Cara yang mengendap-endap masuk ke kamar Biru, saat Jeffrey menegurnya bocah itu malah lari kencang. Jeffrey mengikuti dari belakang.

“Mama! Ayo belenang!”

Tidak ada pergerakan dari Biru, Jeffrey terkekeh melihat raut kesal ponakannya. Dia sendiri tahu Biru baru tidur pukul tiga pagi, dia yang menemani gadis itu sampai terlelap.

“Papa Jepp, liat mama?” Pipi Cara mengembung. Jeffrey ikut jongkok di samping ranjang, membisikkan sesuatu pada Cara yang langsung di lakukannya.

“Caraaa... Nakal!”

Jeffrey tergelak melihat ekspresi Biru yang kelihatan seperti ikan kurang oksigen, bocah nakal itu tertawa dengan tangan yang masih bertengger di hidung Biru.

“Mama, ayo belenang!” Rengeknya lagi.

Biru mengerjap, hal pertama yang dia lihat adalah wajah Cara yang sangat dekat, meraih lengan bocah itu lalu membawa ke dekapannya seperti guling. Jeffrey mengulum senyum, ia mengelus dahi Biru mengangkat tubuh Cara membawanya menjauh.

“Cara katanya mau berenang, kamu nanti ikut ya?”

Beberapa menit kemudian.

Sesuai perkataan Jeffrey, Biru turun beberapa menit setelahnya, masih mengenakan baju tidur dan rambut yang berantakan. Biru mengambil duduk di pinggir kolam, mencelupkan kakinya pada dinginnya air.

Biru melambai pada Jeffrey yang berenang mendekat, Cara yang naik ke atas perahu karet berbentuk bebek ikut di seret ke pinggir. Bocah yang memanggilnya Mama itu berbinar, Biru tersenyum lembut.

“Mama, lihat! Namanya Mogo.”

Caramel sumringah memperkenalkan bebek yang di naiki, memakai baju renang motif Frozen bocah itu duduk anteng. Biru mengelus bibir Cara yang sedikit pucat, pagi-pagi sudah berenang saja, pikir Biru.

Tatapannya kembali ke Jeffrey yang shirtless memamerkan otot perutnya yang Biru akui bagus, kelihatan sexy.

Jujur, Biru agak kurang suka dengan cowok berotot. Dia takut ngeliatnya. Tapi, otot perut Jeffrey beda, laki-laki itu berotot tapi masa ototnya pas, gak terlalu besar. Biru berdehem pelan, mengalihkan pandangannya dari perut Jeffrey ke bebek Caramel.

“Gak dingin?” Cicitnya, kalimat tanyanya di peruntukkan untuk Cara, tapi Jeffrey juga ikut menggeleng.

“Mama ayo belenang!”

Biru nyengir. “Aku gak bisa berenang,”

“Papa bisa ajali Mama, Cala aja abis di ajali tadi. Tapi belum bisa, kolamnya dalam.”

“Dalem banget?”

Jeffrey mengangguk. “Mau saya ajarkan kamu berenang?”

Biru tidak langsung menjawab, dia berfikir menatap ragu Jeffrey. Hendak menolak tawaran laki-laki itu, namun sebuah tangan besar lebih dulu menarik pinggangnya hingga tercebur ke kolam. Biru gelagapan, panik meraih apapun yang bisa di raih.

𝘿𝙄 𝘾𝙐𝙇𝙄𝙆 𝙈𝘼𝙎 𝘾.𝙀.𝙊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang