[ 𝙎𝙀𝙇𝙀𝙎𝘼𝙄 √ ] [ 21+ ]
_______________
Jeffrey tidak tahu jika awal pertemuannya dengan Biru akan berbuntut panjang, ia kira anak SMA yang hampir bunuh diri itu cuma bocah mabuk biasa. Tapi, siapa sangka jika seorang Jeffrey Graciano Pradan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berita terkait dua pengusaha muda yang memperebutkan seorang gadis itu, santer terdengar. Hanya beberapa jam setelah perkelahian keduanya di cafe Horizon, Bandung.
Salah satu pengunjung membagikan rekaman video, dan berhasil di copy lebih dari ratusan juta orang.
Nama pengusaha Narakha Jaeden dan Jeffrey Graciano ikut terseret ke dalamnya, kedua orang itu, hangat jadi sorotan awak media.
Pun dengan Jaeden yang sempat di tahan 1 × 24 jam di kantor polisi setempat, salah satu barang bukti paling kongkrit untuk memuaskan dahaga para penggosip.
"Pak Raka sebelumnya paling setia sama tunangannya, bukannya mereka tunangan dari kecil? Kenapa bisa dia terlibat skandal?"
"Mungkin udah putus, menit.com juga udah mempertegas lewat artikel."
"Gue rasa bukan deh, bukannya tunangan Pak Raka sempat di culik? Feed Ig dia isinya foto tunangannya semua."
"Apa mungkin tunangan Pak Raka selingkuh sama pak Jeffrey?"
"Ucull, kek masih bocil tunangannya."
"Gue perasaan pernah lihat mukanya,"
"Ya ialah! Orang sering muncul di artikel, doi anaknya Dokter George."
"Bukan, mirip Bu Biru gak sih?"
"Bu Biru siapa?"
"Gue resepsionis, ini mirip Bu Biru. Dia sering keluar masuk ruang kerja Pak Jeffrey, dia juga cewek yang waktu itu bikin gempar satu perusahaan."
"Anjir! Yang ciuman di kafetaria?!"
Salah satu dari ke empat pegawai kantor terkekeh. "Skill-nya level dewa, bukan cuma Pak Raka, Pak Jeffrey juga sampe bertekuk lutut."
"Heh! Bentar, kenapa auranya jadi mencekam?"
"Apaan sih, Lo. Gue gak ngerasain apaㅡ" Mereka serempak mengerjap, balik badan.
"Eh! Pak Doni, selamat pagi Pak."
"Kalo kalian bosen kerja, saya akan hubungi HRD untuk buat surat pengunduran diri kalian!"
Bias suara milik asisten direktur perusahaan Prada itu cukup membuat mereka ketar-ketir, belum lagi. Di tempatnya berdiri, sorot mata tak bersahabat milik Boss besar mereka ikut menghujami.
"Kembali bekerja!" Sentak Doni, Jeffrey melengos begitu saja.
Keduanya masuk ke lift khusus para petinggi, Jeffrey melepas masker di wajahnya. Luka lebam bekas pukulan di sana masih terlihat jelas.
Dia ingin meminimalisir perusahaan berita tidak terlalu ikut campur urusan pribadinya. Apa lagi sebagian dari masyarakat terus menyudutkan pihak wanita, dia tidak Sudi nama gadisnya tercoreng.
"Gimana keadaan Biru?"
Jeffrey berbicara pada sambungan telepon, dengan Leon yang posisinya ada di rumah sakit tempat Biru di rawat. Calon ayah mertuanya itu tidak mengizinkannya menginjakkan kaki di sana, Jeffrey mau tidak mau menugaskan Leon.
